Industri FokusGarap Kebutuhan
JAKARTA, KOMPAS — Kebutuhan domestik, termasuk yang tercipta melalui berbagai proyek dan program pemerintah, diharapkan menjadi pendorong industri di dalam negeri. Kesiapan industri dalam negeri dibutuhkan untuk menggarap kebutuhan tersebut. "Ada empat subsektor industri yang berkontribusi besar terhadap produk domestik bruto sektor industri nonmigas," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan di Jakarta, akhir pekan lalu. Empat subsektor industri dimaksud adalah industri makanan minuman; industri barang logam termasuk komputer, elektronika, optik, dan peralatan listrik; industri alat angkut; dan industri kimia serta farmasi. Putu menuturkan, salah satu prioritas pengembangan di bidangnya adalah industri elektronika dan telematika. Termasuk di dalamnya adalah industri peralatan elektronika rumah tangga, seperti kulkas, televisi, telepon seluler, kamera digital, komputer, dan peralatan telekomunikasi. Fokus pengembangan kelompok industri komponen, alat-alat rumah tangga, industri telekomunikasi, dan industri perangkat lunak. Industri perangkat lunak berpeluang besar ke depan. "Sekarang dikenal internet of things-semua serba internet- yang di dalamnya pasti menggunakan perangkat lunak. Demikian pula internet of people, di antara kita berkomunikasi menggunakan internet, yang di dalamnya juga memakai perangkat lunak," kata Putu. Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Mas Wigrantoro Roes Setyadi menuturkan, hal yang dibutuhkan industri baja dalam negeri adalah perdagangan yang fair antarnegara. Dia menuturkan, biaya produksi di negara yang kelebihan pasokan baja bisa lebih murah karena tidak perlu bayar tanah, harga gas murah, dan dapat insentif atau subsidi dari pemerintah. (CAS)
