logo Kompas.id
EkonomiKendaraan Seret Asuransi Umum
Iklan

Kendaraan Seret Asuransi Umum

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPASPremi bruto industri asuransi umum 2016 tumbuh 5,5 persen dalam setahun. Pertumbuhan yang tipis ini disebabkan penjualan kendaraan bermotor dan bisnis properti yang lesu. Pada akhir triwulan I-2017, stagnasi bisnis asuransi kendaraan bermotor masih terasa. Padahal, dalam lima tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan premi bruto asuransi umum 12,3 persen per tahun. Per akhir 2016, premi bruto asuransi umum sebesar Rp 54,6 triliun. Namun, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor optimistis pencapaian industri asuransi umum akan membaik pada triwulan selanjutnya. Pada triwulan I-2017, asuransi penjaminan tumbuh 19,8 persen dalam setahun, sedangkan asuransi rekayasa tumbuh 14,6 persen. "Seiring dengan proyek infrastruktur, pada triwulan I-2017, lini bisnis ini tumbuh. Asuransi penjaminan dan infrastruktur akan tumbuh lagi pada semester II-2017 karena sebagian besar anggaran pemerintah untuk membuat proyek dicairkan pada triwulan III," kata Julian di Jakarta, Selasa (30/5). Optimisme itu antara lain didasari data penjualan mobil yang pada triwulan I-2017 ini tumbuh 5,7 persen dibandingkan dengan triwulan I-2016 meskipun penjualan sepeda motor masih turun 6,8 persen dalam setahun. Asuransi harta benda, termasuk asuransi rumah, masih turun 0,7 persen pada triwulan I-2017 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan penjualan rumah yang masih stagnan seiring dengan pelambatan penyaluran kredit pemilikan rumah dan kredit pemilikan apartemen dari perbankan menekan bisnis asuransi.Pertumbuhan ekonomi Menurut Julian, industri asuransi umum sangat terkait dengan pertumbuhan ekonomi."Pertumbuhan ekonomi tahun lalu 5 persen dan tahun ini ditargetkan 5,2 persen. Target premi asuransi umum sebesar dua angka dapat tercapai," katanya. Ketua AAUI Dadang Sukresna menambahkan, pertumbuhan asuransi umum juga terkait dengan program pemerintah. Dari data yang dipaparkan, premi untuk lini usaha asuransi penjaminan, rekayasa, dan kargo meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. Peningkatan tersebut tidak terlepas dari proyek-proyek infrastruktur pemerintah.Sepanjang 2016, industri asuransi umum membukukan penurunan laba 20,7 persen. "Ada perusahaan asuransi yang tak membukukan laba. Tahun 2016 memang berat. Penjualan kendaraan bermotor menurun, juga penjualan rumah," kata Dadang.Asuransi kendaraan bermotor dan asuransi perumahan merupakan dua lini bisnis utama asuransi umum yang masing-masing memiliki porsi 30 persen dari total bisnis asuransi umum. Pada 2016 terjadi pergeseran alokasi investasi asuransi umum. Porsi penempatan dana pada deposito berjangka turun dari 47,2 persen pada akhir 2015 menjadi 38,7 persen pada akhir 2016. Sebaliknya, porsi alokasi dana investasi meningkat menjadi 11,4 persen pada akhir 2016. (JOE)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000