logo Kompas.id
EkonomiJalur Sutra Baru Tumbuhkan...
Iklan

Jalur Sutra Baru Tumbuhkan Investasi

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Jalur sutra baru yang digagas oleh China melalui Prakarsa Sabuk dan Jalan akan menumbuhkan perekonomian negara yang dilalui. Prakarsa itu akan membuka kerja sama finansial dan investasi antarnegara dan bank di jalur tersebut.Country Head of Cash and Transaction Banking Standard Chartered China Jiwei Ye di Jakarta, Rabu (31/5), mengatakan, dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan Prakarsa Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative/ BRI) sebesar 820 miliar dollar AS. China tidak mungkin membiayai program itu sendiri sehingga akan menggandeng negara-negara lain untuk turut berinvestasi menangkap peluang tersebut.Standard Chartered mencoba memfasilitasi peluang pendanaan dan investasi itu melalui jaringan Standard Chartered yang sudah dibangun sejak 150 tahun lalu. Jaringan Standard Chartered tersebar di 69 negara dengan 46 negara di antaranya berada di jalur sutra baru."Kami akan bekerja sama dengan pemerintah dan bank-bank di negara-negara di jalur sutra baru. Skema pendanaan bersama atau sindikasi bisa dilakukan terutama untuk membiayai pembangunan infrastruktur sebagai lokomotifnya," kata Jiwei.Selain itu, kata Jiwei, skema lain bisa dilakukan dengan cara mendatangkan investor. Standard Chatered melihat peluang investasi tidak hanya pada infrastruktur, tetapi juga di industri manufaktur dan perdagangan.Indonesia sebagai negara maritim yang sedang membangun tol laut dapat memanfaatkan jalur sutra itu untuk meningkatkan perdagangan dengan negara-negara lain. Di tengah perubahan arah ekonomi China dari berbasis ekspor menjadi berbasis konsumsi, Indonesia sangat diuntungkan."Indonesia dapat meningkatkan ekspor barang konsumsi yang dibutuhkan China. Investor China juga berencana berekspansi mengembangkan usaha ke negara lain," katanya.Country Head, Corporate, and Institutional Banking Standard Chartered Indonesia Ruddy Wangsawidjaja menambahkan, Standard Chartered Indonesia berupaya menarik investor negara lain ke Indonesia. Standard Chartered Indonesia juga telah menyalurkan kredit ke sektor- sektor strategis Indonesia, seperti infrastruktur telekomunikasi, tekstil, perkapalan, serta pembiayaan ekspor dan impor.Di tempat terpisah, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyalurkan pembiayaan Rp 1,5 triliun kepada PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF). Pembiayaan ini dalam rangka mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia.Bank Mandiri juga memberikan dukungan finansial lain, yakni fasilitas treasury line dengan batas maksimal 50 juta dollar AS. Dana tersebut akan digunakan untuk lindung nilai atas transaksi valuta asing IIF.Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A Arianto mengemukakan, pembiayaan disalurkan untuk berbagai bidang infrastruktur, seperti jalan, konstruksi, minyak dan gas, serta energi terbarukan. Ada juga fasilitas kota dan perumahan rakyat, telematika, pembangkit listrik, dan transportasi. Pada Januari-April 2017, pembiayaan Bank Mandiri ke sektor infrastruktur mencapai Rp 9,363 triliun. (HEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000