logo Kompas.id
EkonomiJalur Alternatif Makin Banyak,...
Iklan

Jalur Alternatif Makin Banyak, Rekayasa Semakin Fleksibel

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Jalur utama untuk arus mudik Lebaran mendatang didukung jalan-jalan alternatif yang telah diperbaiki pemerintah. Keberadaan jalan alternatif tersebut diharapkan akan memudahkan petugas melakukan rekayasa lalu lintas. "Kendaraan yang mudik diprediksi meningkat 7 persen. Dengan alternatif jalan yang semakin banyak, rekayasa oleh Korlantas Polri dan Kementerian Perhubungan akan semakin fleksibel," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Jumat (2/6), di Jakarta. Selain jalur utama, seperti jalan lintas pantai utara, kini sudah disiapkan jalur tengah dan jalur lintas selatan. Jalur utama tersebut didukung jalur alternatif, misalnya di sebelah jalur lintas selatan terdapat jalur baru yang berada di pinggir pantai selatan. Selain itu, di antara pantai utara Jawa dengan jalur tol fungsional dihubungkan setidaknya enam jalan kabupaten yang kondisinya baik. Kementerian PUPR memperbaiki beberapa jalan kabupaten yang rusak dengan dana darurat. "Kalau memperbaiki jalan-jalan alternatif, misalnya, jalan kabupaten, menjadi tanggung jawab kabupaten. Saya sudah minta izin ke Badan Pemeriksa Keuangan untuk bisa ditangani menggunakan APBN," ujarnya. PembatasanPelaku usaha, terutama pelaku usaha makanan olahan, mengantisipasi rencana pembatasan operasional kendaraan bermotor pengangkut barang. Pembatasan ini akan diterapkan Kemenhub menjelang dan sesudah hari raya Idul Fitri. Pelaku usaha makanan olahan mengantisipasi dengan memasok barang jauh-jauh hari sebelum pembatasan itu diberlakukan. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman di Jakarta, kemarin, menyampaikan, pelaku industri makanan olahan siap menghadapi ketentuan pembatasan operasional kendaraan angkut. "Barang sudah distok dan didistribusikan," kata Adhi.Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub membatasi operasional mobil barang di jalan nasional dan jalan tol di Pulau Jawa pada 21 Juni-29 Juni 2017. Selain itu, pembatasan operasional bagi mobil pengangkut barang galian dan tambang juga diberlakukan di Pulau Jawa dan Lampung pada 18 Juni-3 Juli 2017.Namun, pembatasan operasional tidak berlaku bagi mobil pengangkut bahan bakar minyak (BBM), ternak, hantaran pos, serta bahan pokok, seperti beras, sagu, jagung, gula pasir, sayur dan buah-buahan, daging dan ikan, minyak goreng, susu, telur, serta garam.Secara terpisah, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Pudji Hartanto mengatakan, Kemenhub menyiapkan angkutan mudik sepeda motor gratis menggunakan bus, kereta, dan kapal laut. Tahun ini, angkutan gratis disediakan untuk 46.225 sepeda motor. (NAD/FER/ARN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000