logo Kompas.id
EkonomiLaba Induk PTPN Capai Rp 488...
Iklan

Laba Induk PTPN Capai Rp 488 Miliar

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Laba bersih perusahaan induk PTPN pada triwulan I-2017 mencapai Rp 488 miliar atau tumbuh 181 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yang mengalami kerugian sebesar Rp 604 miliar. Laba bersih itu dicapai karena beberapa program yang dilakukan korporasi, seperti peningkatan produktivitas dan efisiensi.Hal itu disampaikan Direktur Utama Perusahaan Induk PTPN Dasuki Amsir dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/6). Laba bersih itu mengalami tren yang meningkat. Sebagai gambaran, laba bersih pada Januari 2017 sebesar Rp 38 miliar, Februari Rp 193 miliar, dan Maret 2017 Rp 409 miliar, dan April 2017 Rp 488 miliar. Menurut Dasuki, korporasi juga mampu meningkatkan penjualan pada triwulan I-2017 sebesar Rp 11,2 triliun atau tumbuh 35 persen dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 8,3 triliun.Menurut Dasuki, laba triwulan I-2017 sebesar Rp 488 miliar itu memang belum memperhitungkan atau memasukkan biaya pemakaian pupuk. Biaya pemakaian pupuk yang harus disiapkan sampai Juni 2017 sebesar Rp 700 miliar. Dengan asumsi laba bersih bisa ditingkatkan sampai Rp 800 miliar pada Juni 2017 dan biaya pemakaian pupuk sampai Juni 2017 sebesar Rp 700 miliar, lanjut Dasuki, laba bersih pada Juni 2017 atau semester I-2017 bisa mencapai Rp 100 miliar. Target laba bersih pada tahun 2017 sebesar Rp 700 miliar. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Seger Budiarjo mengatakan, pada 2017, pemupukan dilakukan sesuai standar. Sebelumnya, pemupukan belum dilakukan sesuai standar atau sesuai prosedur yang benar. Pengadaan pupuk juga dilakukan tender di perusahaan induk. Standardisasi dan efisiensi pemupukan sangat penting untuk mendorong produktivitas.Menurut Seger, pada triwulan I, laba belum terlalu besar karena produksi di perusahaan-perusahaan PTPN belum meningkat. Peningkatan produksi diperkirakan meningkat pada semester II-2017 sehingga dapat memberikan kontribusi laba lebih besar. Sebagai contoh PTPN di bidang usaha perkebunan tebu. "Pada Mei-Juni, proses giling baru dilakukan," katanya. Dasuki mengatakan, perusahaan induk PTPN memiliki bisnis inti di lima komoditas utama, yaitu kelapa sawit, karet, teh, kopi, dan gula. Selain itu, ada komoditas tambahan lain, seperti kakao dan produk-produk hortikultura. (FER)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000