Inovasi Bisa Memberikan Solusi untuk Masalah Lokal

SINGAPURA, KOMPAS — Grab, platform pemesanan kendaraan di Asia Tenggara, dalam lima tahun terakhir terus berupaya mencari solusi permasalahan lokal. Inovasi telah memberikan dampak secara sosial dan ekonomi."Ada persamaan isu dan masalah di Asia Tenggara yang relevan dengan kami. Untuk itu, kami memberikan solusi layanan di transportasi dan pembayaran," kata Group Chief Executive Officer and Co-Founder of Grab Anthony Tan pada perayaan ulang tahun ke-5 Grab, seperti dilaporkan wartawan Kompas, C Anto Saptowalyono, dari Singapura, Selasa (6/6).Dalam acara itu, dirilis pula laporan bertajuk Moving SEA (South East Asia) Together yang menyoroti pertumbuhan dan dampak Grab terhadap kehidupan di Asia Tenggara. Berdasarkan data Grab, awalnya ada 40 pengemudi taksi di Kuala Lumpur yang merespons ajakan Grab menyediakan layanan. "Kota pertama setelah Kuala Lumpur adalah Manila," kata Anthony.Pada kurun waktu lima tahun berikutnya, Grab telah beroperasi di 55 kota dengan dukungan 930.000 lebih mitra pengemudi di kawasan Asia Tenggara. Layanan Grab saat ini menjangkau Singapura, Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Myanmar.Anthony menuturkan, pihaknya terus berinovasi dalam upaya mencari solusi persoalan lokal yang berbeda di setiap wilayah. "Kami selalu mendengarkan suara konsumen, mengenali kebutuhan mereka, dan terus berinovasi untuk mencarikan solusi," katanya.Aplikasi Grab sudah diunduh oleh sekitar 45 juta pengguna, meningkat tiga kali lipat dalam setahun terakhir. Selain itu, tercatat hampir 2,5 juta perjalanan harian Grab atau dua kali lebih besar dalam enam bulan.Co-Founder of Grab Tan Hooi Ling menuturkan, mitra pengemudi Grab secara rata-rata mendapatkan penghasilan per jam 32 persen lebih tinggi daripada rata-rata upah pekerja di seluruh pasar Grab. "Perlu saya sampaikan di sini, perbandingan tersebut adalah dengan rata-rata upah pekerja. Bukan upah minimum pekerja," kata Tan.Berkaitan dengan inklusi keuangan, Tan mengatakan, pihaknya mengenalkan para mitra pengemudi dengan layanan keuangan perbankan. Grab hingga saat ini membantu 640.000 mitra pengemudi untuk membuka rekening bank. Jumlah ini setara dengan dua pertiga lebih mitra pengemudi Grab.Merujuk data Bank Dunia, separuh orang dewasa di Asia Tenggara belum memiliki rekening di lembaga keuangan, 71 persen menerima gaji dalam tunai, dan hanya 9 persen yang memiliki kartu kredit.Peningkatan kemampuan pengendara pun menjadi bagian kegiatan Grab, termasuk dalam menekan angka kecelakaan. Grab mendata rata-rata tingkat kecelakaan lalu lintas Grab lima kali lebih rendah ketimbang rata-rata angka kecelakaan setiap negara.Grab mendirikan enam pusat riset dan pengembangan secara global, yakni di Singapura, Beijing, Seattle, Jakarta, Ho Chi Minh, dan Bangalore.