logo Kompas.id
EkonomiDaya Beli Tekan Sektor...
Iklan

Daya Beli Tekan Sektor Perdagangan

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Sektor perdagangan masih tertekan oleh daya beli masyarakat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah. Penyediaan lapangan kerja dibutuhkan untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan menggairahkan lagi sektor perdagangan."Kalau dihitung, pendapatan memang naik, tetapi secara agregat turun karena kenaikan harga barang akibat inflasi," kata Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia Benny Soetrisno di Jakarta, Senin (12/6). Tekanan daya beli, terutama pada masyarakat segmen menengah ke bawah, antara lain tergambar dari kinerja penjualan sepeda motor yang masih terus turun. Sementara pada saat sama penjualan mobil justru sudah naik. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia mendata, penjualan sepeda motor periode Januari-April 2017 1.789.583 unit, lebih rendah dibandingkan periode sama 2016 1.982.584 unit. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia mendata, penjualan mobil sepanjang Januari-April 2017 373.407 unit, meningkat dibandingkan periode sama 2016 352.072 unit. Menurut Benny, lapangan kerja merupakan faktor yang dapat menghela kembali daya beli, terutama bagi masyarakat segmen menengah ke bawah. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia Adhi S Lukman mengatakan, penjualan naik karena didorong kebutuhan penduduk yang terus bertambah. "Total masih tumbuh, tetapi kualitasnya tidak bagus karena banyak perusahaan memprioritaskan pertumbuhan penjualan dengan mengorbankan profit," kata Adhi. Menurut Adhi, kondisi seperti ini bisa diterima dalam jangka pendek, tetapi kurang bagus dalam jangka panjang. Di sisi lain, saat ini pengusaha sulit menaikkan harga jual di tengah daya beli yang lemah. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Roy Nicholas Mandey mengatakan, 56,4 persen pengeluaran rumah tangga dalam produk domestik bruto disumbang konsumsi di ritel. "Ritel sedang di bawah performa. Kami harapkan ada pemulihan dari belanja pemerintah dan peningkatan peringkat investasi," ujar Roy. Terkait daya saing, menurut Roy, salah satu penyebab penurunan daya saing adalah paket deregulasi yang masih dalam proses petunjuk pelaksanaan atau petunjuk teknis. Penyebab lainnya adalah masih adanya ekonomi biaya tinggi pada beberapa industri. (CAS)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000