JAKARTA, KOMPAS — Seperti yang sudah diperkirakan, walaupun inflasi melemah, bank sentral AS menaikkan tingkat suku bunganya dalam pertemuan yang berakhir Kamis (15/6) dini hari. Keputusan tersebut membuat indeks saham di AS ditutup bervariasi.
Seperti diberitakan CNBC, Indeks Dow Jones naik 45 poin, sebaliknya indeks S&P 500 turun 0,1 persen karena harga energi dan bahan baku yang turun lebih dari 1 persen. Harga energi turun karena penurunan harga minyak mentah. Sementara indeks Nasdaq turun 0,4 persen.
Dalam pidatonya, Gubernur Fed Janet Yellen mengatakan bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga lagi dan pasar saham tidak menyukai langkah tersebut. ”Yellen menyadari bahwa inflasi melemah dan mengatakan akan menaikkan tingkat suku bunga lagi. Dia juga ingin mengurangi neracanya,” kata Peter Boockvar, analis dari Lindsey Group.
Sementara itu, Bodhi Ganguli, ekonom Dun and Brandstreet, mengatakan, kami masih memerlukan penurunan yang signifikan dari dua mandat, yaitu tingkat tenaga kerja dan kestabilan harga agar Fed menghentikan kenaikan suku bunganya. Pelemahan inflasi belum cukup untuk menghentikan Fed.
Angka inflasi terakhir yang dikeluarkan Rabu lalu turun 0,1 persen. Ekonom berharap inflasi naik 0,2 persen.
Fed menaikkan bunga 25 basis poin, seperti yang sudah diharapkan banyak kalangan. Fed juga menyajikan secara rinci bagaimana mengurangi neraca senilai 4,5 triliun dollar AS.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.