logo Kompas.id
EkonomiProses Pemulihan Ekonomi...
Iklan

Proses Pemulihan Ekonomi Dijaga

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate kendati Bank Sentral AS, The Fed, mempertahankan suku bunga acuannya. Bank Indonesia mengambil kebijakan tersebut untuk menjaga pemulihan ekonomi domestik.Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 14-15 Juni 2017 memutuskan BI 7-day Reverse Repo Rate tetap sebesar 4,75 persen. Kepala Kebijakan Departemen Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/6), mengatakan, BI tetap mencermati dan mengantisipasi risiko yang muncul baik internal maupun eksternal.Kenaikan suku bunga acuan The Fed (FFR) tak terlalu menekan stabilitas ekonomi dan sistem keuangan Indonesia. Kenaikan sudah diantisipasi pasar dan rupiah masih dalam tren menguat. "BI tidak akan mengubah posisi kebijakan sepanjang belum ada tanda-tanda gangguan dan tekanan terhadap inflasi, khususnya inflasi inti, stabilitas sistem keuangan, dan nilai tukar," ujarnya.The Fed menaikkan FFR 25 poin ke kisaran target 1-1,25 persen. Kenaikan suku bunga itu telah dua kali dilakukan The Fed dalam kurun waktu tiga bulan ini. The Fed memproyeksikan kenaikan satu kali lagi tahun ini.Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudistira Adhinegara mengatakan, dampak kenaikan FFR kali ini hanya temporer. Secara fundamental, ekonomi Indonesia masih kuat sehingga BI mempertahankan suku bunga acuannya.Rekomendasi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan, pemerintah bersama dengan BI, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lainnya telah mengantisipasi kenaikan FFR. "Yang perlu kita lihat adalah rekomendasi selanjutnya, apakah pola kenaikan itu akan tetap sama atau diperlambat atau dipercepat," kata Sri Mulyani.Menurut Direktur Investasi Aberdeen Asset Management Joshi Bharat, kenaikan suku bunga FFR mencerminkan perekonomian AS membaik. Kebutuhan AS akan berbagai barang akan semakin tinggi. China akan memasok banyak barang ke AS dan Indonesia memasok bahan baku ke China. (HEN/LAS/JOE)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000