logo Kompas.id
EkonomiMengatur Keuangan Ketika Mudik
Iklan

Mengatur Keuangan Ketika Mudik

Oleh
· 2 menit baca

Libur Lebaran semakin dekat. Anak sekolah pun sudah menyelesaikan tahun ajarannya. Pemerintah menetapkan cuti bersama pada Jumat (23/6) hingga Jumat (30/6) sebagai cuti bersama. Salah satu alasannya adalah untuk mengurangi penumpukan arus mudik agar tidak terjadi kemacetan panjang.Selain kesiapan fisik untuk mudik, keuangan pun perlu dipersiapkan. Uang yang disisihkan selama beberapa bulan dari penghasilan bulanan, memanfaatkan bonus dan tunjangan hari raya, dapat menjadi sumber pendanaan ketika mudik.Setelah berhasil mengumpulkan uang, perencanaan keuangan belum berhenti sampai di situ. Selain mengumpulkan, penggunaannya pun perlu diatur. Biasanya, ada beberapa pos pengeluaran besar yang muncul ketika mudik. Biaya transportasi adalah salah satunya. Biaya transportasi biasanya membengkak jika dibandingkan dengan hari-hari biasa.Jika menggunakan kendaraan pribadi, masukkan juga biaya perawatan kendaraan, bensin, biaya tol, juga biaya makan sepanjang perjalanan. Biaya transportasi lokal, seperti penyewaan mobil, terkadang diperlukan untuk bergerak di kampung halaman jika kita mudik menggunakan kendaraan umum. Ada baiknya membeli asuransi perjalanan yang melindungi kita dari kemungkinan buruk dalam perjalanan, seperti kecelakaan hingga kehilangan bagasi di pesawat terbang.Biaya lain adalah akomodasi. Biaya ini bisa hilang jika kita mudik dan menginap di rumah kerabat. Namun, jika rumah kerabat penuh, kita harus menginap di tempat lain. Seperti halnya biaya transportasi, biaya akomodasi juga naik pada masa-masa Lebaran. Masa Lebaran dan liburan juga merupakan waktu yang biasa digunakan untuk berekreasi bersama keluarga besar. Pengeluaran biaya rekreasi ini termasuk biaya tiket masuk, parkir, dan makan di tempat rekreasi, juga transportasi. Semakin banyak anggota keluarga besar yang ikut, tentu semakin besar juga biaya yang diperlukan.Selain bersilaturahim, bertukar cerita, pertemuan di kala Lebaran juga berarti memberikan sejumlah uang kepada kerabat, seperti keponakan atau orangtua. Pos pengeluaran ini juga harus dipersiapkan. Sebagian orang merasa perlu membawa buah tangan dari kampung halaman untuk tetangga atau teman di kantor. Kadang, biayanya pun tidak sedikit. Ada baiknya juga mempersiapkan pos pengeluaran buah tangan ini.Dalam perjalanan dan selama mudik, tidak perlu membawa uang tunai terlalu banyak untuk mencegah kehilangan uang. Pengeluaran yang menggunakan uang tunai seperti angpau Lebaran dan pengeluaran kecil lain memang memerlukan uang tunai. Akan tetapi, pengeluaran lain dapat menggunakan kartu debet yang sudah diisi sesuai dengan pos-pos pengeluaran tersebut. Sementara, untuk pemesanan akomodasi dan tiket transportasi dapat dilakukan secara daring dan dibayar dengan menggunakan kartu kredit.Selamat mudik. (JOICE TAURIS SANTI)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000