JAKARTA, KOMPAS — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan, jalan tol fungsional Pemalang-Gringsing bukan jalan utama mudik, melainkan jalan alternatif. Masyarakat diimbau hanya menggunakan jalan tersebut saat jalan utama sudah macet parah dan pada siang hari.
”Masyarakat jangan menjadikan jalan tol fungsional itu sebagai jalan utama. Utamakan melalui jalan arteri yang kondisinya saat ini lebih aman,” ujar Budi Karya seusai melepas mudik gratis sepeda motor dengan menggunakan bus, di Pantai Carnaval, Ancol, Jakarta, Kamis (22/6). Sebanyak 10.395 orang pun mudik gratis dengan menggunakan 231 bus pariwisata.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pudji Hartanto mengatakan, untuk melalui jalan tol fungsional tersebut, pemudik harus dikawal oleh patroli jalan raya dengan kecepatan 40 km per jam.
”Kemarin jalan tol kami tutup karena malam dan berdebu. Apalagi, sudah ada dua kecelakaan sebelumnya. Tetapi, semalam pukul 00.00, karena jalan arteri penuh, jalan tol kami buka dengan pengawalan,” tutur Pudji.
Pudji menegaskan, pengaturan lalu lintas dilakukan oleh Kakorlantas yang dibantu tiga perwira bintang satu. ”Namun, pemudik harus menyadari dan menjaga keselamatan dirinya,” ujarnya.
Pudji menjelaskan, peminat mudik gratis Lebaran tahun ini bertambah banyak dengan total 38.127 orang atau mencapai 115 persen dari total kuota. Sementara sepeda motor yang diangkut mencapai 2.504 unit atau 101,9 persen dari total kuota. ”Semua motor diangkut oleh 1.000 truk atau naik sekitar 175 persen dari jumlah truk tahun lalu,” kata Pudji.