logo Kompas.id
EkonomiKorporasi Incar Dana Investor
Iklan

Korporasi Incar Dana Investor

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Korporasi mengincar dana investor melalui penerbitan surat utang atau obligasi. Dana yang diperoleh dari surat utang tersebut digunakan untuk membiayai aksi korporasi. Penerbitan obligasi itu menambah total obligasi dan sukuk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, yang menerbitkan obligasi berkelanjutan IV tahap I, mendapat kelebihan permintaan. SMF menerbitkan obligasi Rp 1 triliun, sedangkan penawaran yang masuk Rp 1,75 triliun. "Kami tetap menyerap sesuai dengan rencana, yaitu Rp 1 triliun," kata Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo saat pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (22/6). Obligasi itu merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan IV dengan jumlah maksimal Rp 12 triliun. Dana hasil emisi obligasi akan digunakan untuk menyalurkan pembiayaan perumahan.Sementara PT Semen Indonesia (Persero) Tbk juga mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I Semen Indonesia Tahap I tahun 2017 senilai Rp 3 triliun. Dana hasil emisi obligasi ini akan digunakan untuk pembayaran utang sindikasi anak perusahaan dan menambah modal kerja.Dengan tambahan dua obligasi tersebut, total obligasi dan sukuk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 2017 sebanyak 33 emisi dari 28 emiten. Adapun nilai total emisi obligasi Rp 56,57 triliun.Selain pencatatan kedua emisi obligasi, BEI kemarin kedatangan dua emiten baru, yaitu produsen beras bermerek Topi Koki, yaitu PT Buyung Poetra Sembada Tbk, dan PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA). HOKI melepaskan 29,79 persen saham dan mendapatkan dana publik Rp 210 miliar. Sementara MABA yang bergerak pada bidang perhotelan dan restoran ini mendapatkan dana Rp 53,08 miliar. Dana ini akan digunakan untuk membayar sebagian utang, ekspansi usaha, dan modal kerja.Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Alpino Kianjaya menjelaskan, perusahaan yang melepaskan sahamnya ke bursa akan memiliki tanggung jawab lebih berat, seperti dalam hal transparansi. Dengan pencatatan kedua emiten baru tersebut, jumlah emiten di BEI hingga semester pertama 2017 ini sebanyak 553 emiten.Rekor baruSementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup naik 11,15 poin atau 0,19 persen menjadi 5.829. Posisi ini merupakan pemecahan rekor IHSG baru di bursa. Kemarin, perdagangan juga cukup ramai. Transaksi mencapai Rp 12,24 triliun, di atas transaksi rata-rata harian. IHSG juga tetap memecahkan rekor baru kendati investor asing melepaskan saham dengan total penjualan bersih Rp 1,98 triliun. Investor lokal lebih banyak membeli saham, yakni senilai Rp 10,44 triliun, dan menjual saham senilai Rp 8,4 triliun. Dalam kesempatan terpisah, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan BEI menyepakati agar manajemen bursa tetap berpegang pada empat pilar untuk mengembangkan bursa. Fokus tersebut berupa penambahan jumlah investor aktif, peningkatan jumlah perusahaan tercatat, penguatan anggota bursa, dan penguatan ketahanan industri pasar modal Indonesia. Kustodian Sentral Efek Indonesia beberapa pekan lalu mencatat, saat ini ada 1 juta investor di pasar modal. (JOE)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000