logo Kompas.id
EkonomiBiaya dan Birokrasi Jadi...
Iklan

Biaya dan Birokrasi Jadi Tantangan Pengusaha

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Kenaikan biaya operasional dan batasan yang diberlakukan pemerintah melalui aturan birokrasi menjadi tantangan yang dihadapi perusahaan di Indonesia. Untuk itu, komitmen pemerintah melakukan reformasi ekonomi terus ditunggu pengusaha.Sebuah hasil survei berjudul UOB Asian Enterprise Survey 2016 yang dikeluarkan United Overseas Bank\'s (UOB) dan diterima Kompas, Jumat (23/6), mengungkapkan ada 10 tantangan yang dihadapi perusahaan Indonesia dalam menumbuhkan bisnisnya, yaitu kenaikan biaya operasional, aturan birokrasi, kenaikan upah buruh, biaya dalam berbisnis di luar negeri, pertumbuhan pasar domestik yang terbatas, kekurangan tenaga ahli, sumber modal terbatas, kurangnya penggunaan teknologi dan inovasi, keterbatasan akses biaya dari luar negeri, serta kurangnya properti untuk meningkatkan kapasitas produksi. Dari 10 tantangan itu, 52 persen pengusaha menyatakan kenaikan biaya operasional dan 43 persen pengusaha menyatakan batasan dalam birokrasi menjadi tantangan dalam menumbuhkan bisnis. Di luar itu, persentasenya bervariasi, mulai dari 37 persen hingga 7 persen.Optimistis dengan MEAMeski demikian, berdasarkan survei itu, 76 persen dari perusahaan Indonesia optimistis bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membantu pertumbuhan bisnis mereka dengan terbukanya berbagai peluang perluasan bisnis di wilayah Asia Tenggara. Optimisme perusahaan Indonesia terhadap MEA tersebut berada di urutan kedua setelah perusahaan-perusahaan Thailand yang menunjukkan tingkat optimisme sebesar 83 persen. Frederikus Weoseke, Head of Global Markets PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia), mengatakan bahwa perusahaan- perusahaan Indonesia siap meraih berbagai peluang dan manfaat yang tercipta dari lahirnya inisiatif regional, seperti MEA. "Hasil survei kami menunjukkan, perusahaan-perusahaan Indonesia paling optimistis terhadap prospek pertumbuhan bisnis di kawasan Asia. Perusahaan- perusahaan Indonesia telah menikmati kinerja keuangan yang kuat dalam tiga tahun terakhir ini dan berharap untuk dapat mengembangkan bisnis lebih jauh lagi dengan memanfaatkan hubungan antarnegara yang hadir dari MEA," kata Weoseke.Asian Enterprise Report 2016 juga menunjukkan bahwa sepertiga dari perusahaan-perusahaan Indonesia percaya bahwa melakukan ekspansi ke wilayah Asia merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan bisnis dalam tiga hingga lima tahun mendatang dengan Singapura sebagai negara tujuan ekspansi utama (43 persen), diikuti Malaysia (38 persen), Jepang (36 persen), dan China (34 persen). W Kartyono, Head of Transaction Banking UOB Indonesia, mengatakan, pihaknya mendukung para klien korporasi untuk mengembangkan bisnis dan mengurangi biaya melalui teknologi informasi. "Kami meluncurkan UOB BIBPlus untuk meningkatkan efisiensi dan mendorong produktivitas rata-rata mereka," ujarnya. (MAR)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000