JAKARTA, KOMPAS — Blok G Pasar Tanah Abang mengalami penurunan jumlah pembeli selama libur Lebaran 2017. Menurunnya jumlah pembeli mengakibatkan pendapatan pedagang juga menurun. Penurunan pendapatan lebih dari 50 persen jika dibandingkan dengan hari biasa.
Kebanyakan pedagang mengatakan baru mulai berjualan kembali hari Selasa (27/6). Para pedagang yang berjualan adalah mereka yang tidak mudik dan yang baru akan mudik beberapa hari ke depan. Penurunan jumlah pengunjung Blok G Pasar Tanah Abang bisa dilihat dari sedikitnya jumlah lapak yang dibuka serta pengunjung yang datang siang tadi. Di lantai satu hanya ada tiga lapak yang dibuka, tetapi belum terlihat ada pembeli. Di lantai dua, 15 lapak dibuka para pedagang. Jumlah pengunjung di lantai dua sekitar 25 orang. Ada yang berbelanja, ada juga yang sekadar melihat-lihat. Di lantai tiga hanya ada lima lapak yang dibuka pedagang dengan jumlah pengunjung enam orang.
Menurut para pedagang, pada hari biasa atau saat ramai, pendapatan berkisar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. Saat ini, pendapatan mereka hanya Rp 400.000 hingga Rp 500.000. Blok G Pasar Tanah Abang masih sepi pembeli karena libur Lebaran.
”Kalau hari biasa dan lagi ramai pengunjung, sekitar pukul 13.00, saya sudah ada lima pembeli, tetapi hari ini sampai pukul 13.00 baru ada dua pembeli,” kata Nur, pedagang di Blok G.
Pedagang lain, Ahmad, mengatakan, dirinya mulai berdagang kembali sejak Senin. Pendapatannya dalam sehari menurun lebih dari setengah jika dibandingkan dengan hari-hari biasa. Kalau pada hari biasa pendapatan bersihnya bisa mencapai satu juta rupiah, pendapatannya kemarin hanya Rp 400.000.
”Kalau Lebaran, ya, begini, pembelinya juga berkurang. Banyak orang sudah mudik, jadi penghasilan sehari berkurang. Namun, beruntung masih ada satu atau dua orang yang mampir,” ujar Ahmad.
Ia menambahkan, jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah pembeli pada Lebaran tahun ini lebih sedikit. Penurunan jumlah pembeli juga tidak hanya pada libur Lebaran, tetapi juga secara umum pada hari biasa. Menurut dia, secara umum tahun 2017 lebih sepi jika dibandingkan dengan tahun 2016.
Pedagang kaki lima
Selain karena pembeli yang berkurang, sepinya Blok G juga disebabkan masih banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di trotoar sekitar Blok G. Kehadiran para PKL tersebut membuat pengunjung yang datang lebih memilih untuk berbelanja di trotoar karena letaknya lebih dekat dan mudah dijangkau. Jumlah PKL yang berdagang di trotoar memang lebih banyak dibandingkan pedagang di Blok G, sementara barang yang dijual relatif sama.
Para pedagang yang berjualan di Blok G juga menjelaskan, mereka masih berjualan karena tahun ini tidak mudik ke daerah asalnya. Selain itu, ada juga yang belum mudik karena masih ada keluarga mereka yang datang ke Jakarta. Mereka akan mudik satu atau dua hari ke depan. Jadi, mereka memanfaatkan waktu yang ada untuk kembali berjualan demi menambah penghasilan. Kebanyakan pedagang yang masih berjualan tersebut berasal dari Sumatera Barat.(D03)