Mulai 7 Juli, Tarif Kereta Ekonomi Naik
JAKARTA, KOMPAS — Tarif kereta api kelas ekonomi jarak jauh dan menengah bersubsidi akan naik mulai 7 Juli mendatang. Kenaikan ini disebabkan berkurangnya anggaran subsidi atau PSO dari pemerintah. Kenaikan tarif ini akan bervariasi, mulai dari 2,04 persen hingga 22,72 persen. Menurut Direktur Komersial dan Teknologi Informasi PT Kereta Api Indonesia (Persero) M Kuncoro Wibowo, penyesuaian tarif ini berlaku untuk keberangkatan sejak 7 Juli yang dipesan mulai 24 Juni pukul 00.00. "Ada 20 rute kereta yang mengalami penyesuaian dan ada dua di antaranya yang mengalami perpanjangan rute," kata Kuncoro, Kamis (29/6), di Jakarta.Kenaikan tarif kereta api ekonomi jarak jauh dan menengah dilakukan karena semakin banyak kereta ekonomi lokal tambahan yang harus diberi subsidi. "Jika dibandingkan tahun lalu, anggaran subsidi yang diberikan pemerintah mengalami kenaikan Rp 209 miliar. Akan tetapi, karena ada kereta lokal tambahan yang juga harus diberi subsidi, subsidi untuk kereta ekonomi jarak jauh dan menengah menjadi berkurang," kata Kuncoro.Menurut dia, pada 2016, alokasi subsidi yang diberikan pemerintah untuk kereta api ekonomi mencapai Rp 1,8 triliun. Sementara tahun 2017, alokasi subsidi menjadi Rp 2,09 triliun. Kereta api lokal yang mendapat subsidi adalah kereta api Bandungraya Tambahan dan Pramex Tambahan. "Dengan adanya kereta lokal tambahan ini, mau tidak mau subsidi untuk kereta ekonomi jarak jauh dan menengah dikurangi. Akibatnya, tarif kereta api kelas ekonomi bersubsidi jarak jauh dan menengah akan naik. Ini harus dilakukan supaya subsidi yang diberikan pemerintah cukup," ujarnya.Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono mengatakan, subsidi dari pemerintah memang lebih ditujukan untuk kereta api lokal yang menjadi moda transportasi masyarakat sehari-hari. "Kereta api jarak jauh dan menengah umumnya hanya digunakan masyarakat pada saat tertentu saja. Sementara kereta api lokal menjadi transportasi harian. Dengan subsidi ini, beban ongkos transportasi harian masyarakat menjadi berkurang," kata Prasetyo. Prasetyo menambahkan, pemerintah akan mengurangi subsidi pada jalur perintis apabila jalur tersebut sudah ramai atau layak secara komersial. "Kalau jalurnya sudah ramai, subsidi akan dikurangi dan bahkan dicabut. Jalur itu akan menjadi jalur komersial. Subsidi akan dialihkan ke jalur-jalur yang masih sepi peminat, tetapi memiliki nilai keekonomian tinggi," ujar Prasetyo.Ada dua kereta yang mengalami perpanjangan rute, yakni KA Brantas dari rute sebelumnya Kediri-Pasar Senen menjadi Blitar-Pasar Senen dan KA Kahuripan dengan rute sebelumnya Kediri-Kiara Condong menjadi Blitar-Kiara Condong. (ARN)