JAKARTA, KOMPAS — Aktivitas jual beli di Pasar Induk Cipinang masih sepi. Toko yang dibuka juga masih sedikit. Begitu pula dengan terbatasnya jumlah truk yang masuk ke pasar tersebut.
Hingga Jumat (30/6) siang terpantau baru lima toko yang sudah dibuka kembali. Di sisi lain baru ada 37 truk yang beroperasi. Pasar Induk Cipinang telah dibuka sejak Kamis meski aktivitas pasar baru akan normal pada Senin mendatang.
Toko yang sudah dibuka sebenarnya tidak langsung untuk melakukan perdagangan. ”Kemarin, saya mulai buka toko, tetapi untuk bersih-bersih. Namun, kemudian ada pembeli yang datang, pelanggan saya, jadi saya layani. Beberapa toko lain yang buka juga seperti itu. Mereka tidak bisa menolak pembeli yang datang,” kata Feri, seorang penjual beras di Pasar Induk Cipinang yang diwawancarai pada Jumat siang.
Wandi, petugas satpam yang berjaga di pintu masuk, menjelaskan, pembeli yang datang selama dua hari ini adalah para pedagang beras dari Aceh dan Madura. Mereka menjual beras di kios-kios kecil di daerah Jakarta. Mereka mengangkut beras dengan sepeda motor.
Sementara itu, Kamis, truk yang masuk Pasar Induk Cipinang berjumlah 20 truk. Jumlah tersebut meningkat pada hari kedua menjadi 37 truk. Truk-truk yang masuk ke pasar berasal dari daerah Karawang, Jawa Barat.
Tamim, seorang pengemudi truk pengangkut beras dari Indramayu, menjelaskan, truk yang masuk ke Pasar Induk Cipinang adalah truk jenis diesel yang berdaya angkut maksimal sepuluh ton. Truk jenis kontainer belum ada yang masuk ke pasar karena perdagangan belum normal.
”Belum ada yang datang karena masih sepi. Banyak toko yang belum buka jadi sulit melakukan jual beli. Pembeli juga masih sepi karena masih libur Lebaran. Truk saya sudah masuk sejak kemarin, tetapi beras yang terjual belum sampai setengah kapasitas truk saya. Saya juga hanya mengangkut beras sebanyak satu truk Colt diesel, hanya untuk melihat kondisi pasar. Kalau sudah normal dan ramai, setiap kali masuk Pasar Induk Cipinang, beras yang saya angkut lebih banyak, bisa mencapai empat truk jenis Colt diesel,” kata Tamim.
Pembatasan operasi truk
Selain kondisi pasar yang masih sepi, alasan lain belum normalnya kedatangan truk adalah Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: SK.2717/AJ.201/DRJD/2017 tentang Pengaturan Lalu Lintas dan Pengaturan Kendaraan Angkutan Barang pada Masa Angkutan Lebaran Tahun 2017 (1438 H).
Menurut aturan tersebut, truk-truk kontainer berkapasitas angkut 14 ton atau lebih yang mengangkut bahan pokok diperbolehkan beroperasi selama Lebaran. Namun, pengemudi truk mengatakan, aturan itu melarang kontainer beroperasi selama Lebaran karena mengganggu arus mudik dan arus balik Lebaran 2017.
”Kami tahunya kontainer dilarang beroperasi. Larangan tersebut berlaku mulai 18 Juni 2017 ( H-7) pukul 00.00 hingga 3 Juli (H+7) pukul 24.00. Makanya, belum ada yang berani masuk ke sini,” kata Tamim.
Menurut Andi, seorang pedagang warung kopi di area Pasar Induk Cipinang, pasar akan kembali normal mulai Senin. Jika kondisi pasar sudah kembali normal, truk-truk kontainer akan kembali memenuhi area parkir pasar, dan pembeli yang datang juga bertambah banyak. (D03)