logo Kompas.id
EkonomiTiga Sektor Perlu Dilindungi
Iklan

Tiga Sektor Perlu Dilindungi

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah telah mengomunikasikan terhadap berbagai pihak untuk mengantisipasi serangan siber, terutama yang mewabah saat ini, yaitu virus GoldenEye dan Petya. Tiga sektor disebutkan harus segera melakukan antisipasi karena serangan bisa mengancam obyek vital. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dalam konferensi pers, Jumat (30/6) siang, di Jakarta, mengatakan, Indonesia selalu masuk ke dalam sepuluh besar negara di dunia yang rentan terhadap ancaman dan serangan kejahatan siber. Selain korban, Indonesia juga kerap dijadikan negara alat mendistribusikan ancaman ataupun serangan kejahatan siber."Bentuknya beragam. Salah satunya adalah virus yang menyerang seluruh perangkat komputer, baik yang dimiliki perusahaan maupun individu. Oleh sebab itu, kesadaran akan keamanan siber harus dimiliki setiap perorangan," ujarnya.Dia menyebut tiga sektor strategis yang harus dilindungi dari kejahatan siber, yakni perhubungan, keuangan, dan energi. Sejak Selasa pekan ini, ia telah menghubungi pemangku kepentingan di tiga sektor tersebut agar segera melakukan tindakan antisipasi terhadap serangan GoldenEye dan Petya. Lebih jauh, Rudiantara berpandangan, sudah saatnya negara memiliki peta jalan standardisasi sistem keamanan siber untuk ketiga sektor itu.Dalam konferensi pers kemarin, Rudiantara menunjukkan peta pergerakan serangan virus berupa perangkat lunak pemeras (ransomware) jenis GoldenEye dan Petya. Pergerakannya terjadi di Eropa Tengah, Eropa Timur, Amerika, dan Asia Selatan. Peta itu beroperasi dipancarkan melalui siaran langsung. SosialisasiDia mengemukakan, upaya yang bisa dilakukan negara sekarang adalah sosialisasi kesadaran keamanan siber kepada masyarakat sipil. Materinya berupa ajakan rutin upaya pencadangan dokumen, unduh antivirus, pemakaian perangkat lunak original, dan selalu memperbarui sistemnya, serta mengganti kode kunci perangkat lunak secara berkala. "Ajakan rutin tersebut sebenarnya sangat sederhana. Akan tetapi, warga kerap mengabaikannya. Saya minta organisasi nonpemerintah di bidang teknologi informasi komunikasi dan Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII) ikut membantu menyebarluaskan sosialisasi itu," kata Rudiantara. Wakil Ketua ID-SIRTII Bisyron Wahyudi mengatakan, sejauh ini belum ada laporan warga atau korporasi yang menjadi korban virus GoldenEye dan Petya. Malahan, banyak warga mengontak untuk menanyakan langkah-langkah antisipasi. "Kami imbau warga tidak panik. Warga harus segera mengupayakan pencadangan data karena Petya cepat mengenkripsi penyimpan data," katanya. Pada saat bersamaan, pendiri ICT Watch Donny Budi Utoyo mengemukakan, kesadaran akan keamanan siber perlu ditanamkan sejak dini. Ketika komputer ataupun perangkat komunikasi tersambung internet, artinya tanggung jawab keamanan berada pada level individu.Vice President Corporate Communication Telkomsel Adita Irawati mengatakan, divisi teknologi informasi Telkomsel telah merilis pembaruan Windows patch dan definisi virus untuk mengamankan komputer dan laptop karyawan dari ancaman GoldenEye ataupun Petya. Wakil Ketua Asosiasi Fintech (Aftech) Indonesia Adrian Gunadi mengatakan, antisipasi terhadap serangan virus merupakan bagian dari standar kebijakan keamanan Aftech.Sementara itu, Senior Executive Vice President Teknologi Informasi BNI Dadang Setiabudi mengemukakan, BNI melakukan empat langkah untuk mengantisipasi serangan. (MED/HEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000