logo Kompas.id
EkonomiTata Niaga Beras Terus...
Iklan

Tata Niaga Beras Terus Dibenahi

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Tata niaga pangan, terutama beras, terus akan dibenahi. Pemenuhan stok dan distribusi keuntungan yang wajar dari produsen hingga pedagang akan menjadi fokus ke depan. Hal itu dalam rangka menjaga stabilitas harga agar konsumen tidak menanggung biaya tinggi di sektor pangan pokok.Hal itu mengemuka dalam konferensi pers rapat koordinasi pangan tentang perberasan di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (4/7). Kegiatan itu antara lain dihadiri Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono, Kepala Satgas Pangan Inspektur Jenderal Setyo Wasisto, Direktur Perum Bulog Djarot Kusumayakti, dan Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso.Enggartiasto mengatakan, tata niaga beras akan terus dibenahi pemerintah. Salah satunya adalah pendataan pelaku usaha, gudang, dan stok beras yang ditargetkan bulan ini selesai.Kepentingan pemerintah adalah mencari data akurat stok pemerintah, penggilingan, dan para pedagang. Untuk itu, para pedagang wajib memperbarui dan melaporkan stok secara berkala kepada pemerintah."Ke depan, kami akan menentukan harga acuan di tingkat petani dan konsumen untuk setiap jenis beras. Penghitungan tersebut akan merujuk pada kesepakatan mencari keuntungan yang wajar untuk petani, penggilingan, distributor, dan pedagang untuk setiap jenis beras itu," katanya.Djarot mengemukakan, stok beras Bulog saat ini sebanyak 1,7 juta ton. Hingga akhir tahun nanti stok tersebut antara lain akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan beras sejahtera (rastra) sebanyak 1,3 juta ton.Apabila tanpa serapan, stok beras di Bulog pada akhir tahun nanti hanya 400.000 ton. Namun, Bulog akan terus menyerap hasil panen petani selama musim tanam gadu tahun ini sehingga diperkirakan akan ada tambahan sebanyak 1,25 juta ton."Pada awal 2018, stok beras Bulog diperkirakan sebanyak 1,65 juta ton. Stok itu akan digunakan untuk rastra selama tiga bulan ke depan hingga musim panen raya 2018," ujarnya.Kementerian Pertanian akan menjaga keberlangsungan produksi beras pada tahun ini untuk mencukupi kebutuhan nasional. Spudnik menyatakan, hingga akhir tahun nanti produksi gabah kering giling secara nasional diperkirakan sebanyak 89 juta ton. (HEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000