logo Kompas.id
EkonomiKerja Sama Vokasi...
Iklan

Kerja Sama Vokasi Indonesia-Swiss

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Kerja sama Pemerintah Indonesia dan Swiss di bidang pendidikan vokasi akan memperkuat sektor industri. Interaksi antara dunia pendidikan dan industri ke depan diharapkan semakin baik, termasuk dalam penyiapan sumber daya manusia berkompetensi."Kita sudah punya surat keinginan berkehendak (LOI) dengan mereka dan sudah diimplementasikan dalam bentuk lebih teknis," kata Direktur Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional Kementerian Perindustrian A Riyanto di Jakarta, pekan lalu.Riyanto mengatakan hal tersebut seusai pertemuan antara Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan jajaran dengan Minister of Economic Affairs, Education, and Research Switzerland (Swiss) Johann N Schneider-Amman beserta delegasi.Pertemuan tersebut membahas berbagai isu, termasuk perkembangan perundingan Indonesia-EFTA (European Free Trade Association) dan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).Riyanto mengatakan ada empat politeknik yang hendak didorong untuk dikerjasamakan dengan Swiss, yakni di Morowali, Bantaeng, dan Batulicin yang merupakan kawasan berbasis industri pertambangan. "Selain itu, ada satu politeknik mebel yang juga akan dibangun," ujarnya.Berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian, pada 28 Februari 2017 sudah ditandatangani LOI antara Kemenperin dan State Secretariat of Economic Affairs of Switzerland (SECO) dalam bidang Dual Vocational Education and Training.Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Industri Kementerian Perindustrian dan SECO berencana mengembangkan vokasi industri, termasuk berencana membentuk delapan politeknik atau akademi komunitas baru hingga 2019.Sebagai tindak lanjut LOI Kementerian Perindustrian dengan SECO, pada 21 Juni ditandatangani LOI antara Pusdiklat Industri dan Swisscontact terkait kerja sama pendidikan dan pelatihan kejuruan.Ia mengatakan, dalam hal ini pihak Indonesia yang membangun sekolah vokasi. Adapun pihak Swiss akan memberikan tenaga ahli, instruktur, mendidik dosen, dan membantu membangun kurikulum.Anggota Komite Ekonomi Industri Nasional, Johnny Darmawan, mengatakan, pihaknya sangat mendukung kerja sama Indonesia dan Swiss. "Kami mengharapkan mereka banyak masuk ke bidang kekayaan intelektual, pendidikan, teknologi, dan perekayasaan," ujarnya. (CAS)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000