Kelas Menengah Menopang Pertumbuhan

JAKARTA, KOMPAS — Pertumbuhan kelas menengah dan tingkat literasi keuangan menopang pertumbuhan industri jasa asuransi. Pertumbuhan tidak hanya terjadi di sektor bisnis, tetapi juga agen asuransi.Direktur Agency PT AIA Financial Ang Tiam Kit mengatakan, bisnis AIA secara global pada triwulan I-2017 tumbuh 55 persen dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi sebesar 848 juta dollar AS. Agen yang masuk kategori Million Dollar Round Table (MDRT) sebanyak 8.324 agen atau meningkat 46 persen dibandingkan tahun lalu. "Adapun pertumbuhan bisnis AIA di Indonesia pada triwulan I tahun ini Rp 612 miliar. Agen AIA Indonesia yang masuk kategori MDRT sebanyak 297 agen atau meningkat 4,95 persen dibandingkan tahun lalu. Total agen AIA di Indonesia sekitar 6.000 agen," kata Ang dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/7).MDRT merupakan standar penilaian dalam asuransi jiwa dan bisnis layanan keuangan internasional. Para anggotanya yang terdiri dari agen asuransi harus dapat menghasilkan premi, komisi, dan pendapatan dalam jumlah tertentu. Agen yang berhak masuk kategori itu juga harus profesional, melaksanakan kode etik, dan memberikan layanan terbaik bagi nasabah. Mereka minimal harus menjual premi asuransi senilai Rp 543 juta. Ang menambahkan, pertumbuhan bisnis dan agen di Indonesia juga ditopang pertumbuhan kelas menengah dan pemahaman literasi asuransi yang tetap akan menopang pertumbuhan asuransi ke depan.Kanal kemitraanPotensi pertumbuhan bisnis asuransi melalui agen diperkirakan akan semakin meningkat. Saat ini, agen menopang sekitar 43 persen bisnis asuransi yang selama ini masih didominasi melalui kanal kemitraan dengan perbankan. "Hal ini menjadi peluang untuk mengembangkan bisnis asuransi melalui agen. Tahun ini, kami akan menambah 2.500 agen di Indonesia. AIA Indonesia akan meningkatkan kualitas agen melalui Premier Agency dan FA Academy," ujarnya.Sementara itu, Chief Executive dan President AIA Group Ng Keng Hooi mengemukakan, AIA telah tiga tahun berturut-turut menjadi perusahaan MDRT nomor satu di dunia. Di tengah kemajuan teknologi, AIA menerapkan sistem interactive Point of Sales (iPOS) untuk meningkatkan pengalaman nasabah, efisiensi, dan produktivitas agen. "Kami juga meluncurkan platform interactive Mobile Office (iMO) yang memungkinkan agen dan pemimpin agen untuk mengatur semua kegiatan, mulai dari perekrutan hingga mengarahkan agen baru. Hal itu juga memungkinkan agen melakukan pelatihan dan penjualan secara langsung," katanya.Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pada 2012, total aset industri asuransi Rp 584,02 triliun. Pada akhir 2016, asetnya meningkat menjadi Rp 968,92 triliun. Pada Januari 2017, penetrasi industri asuransi mencapai 2,87 persen dari produk domestik bruto (PDB). Adapun rata-rata pengeluaran penduduk Indonesia untuk asuransi Rp 1,29 juta per tahun. (HEN)