logo Kompas.id
EkonomiRencana Arab Saudi dan Qatar...
Iklan

Rencana Arab Saudi dan Qatar Belum Direalisasikan

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Indonesia akan menindaklanjuti rencana investasi senilai Rp 26 triliun dari dua negara di kawasan Timur Tengah, yakni Arab Saudi dan Qatar. Pemerintah RI berupaya meyakinkan pemerintah dan pengusaha Timur Tengah mengenai peluang investasi, khususnya di sektor pariwisata, infrastruktur, dan perumahan. Untuk mematangkan tindak lanjut rencana investasi Arab Saudi dan Qatar, Utusan Khusus Presiden untuk urusan Timur Tengah dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Alwi Shihab bertemu Presiden Joko Widodo secara tertutup di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/7). "Mengobrol saja masalah Timur Tengah, karena ada beberapa MOU (nota kesepahaman) yang perlu ditindaklanjuti," kata Alwi Shihab. Salah satu kesepakatan kerja sama yang mendesak untuk ditindaklanjuti adalah rencana investasi Arab Saudi yang disampaikan dalam kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud, awal Maret lalu. Saat itu, disepakati kerja sama investasi Arab Saudi di Indonesia senilai Rp 89 triliun. Kerja sama itu, lanjut Alwi, harus segera ditindaklanjuti. Jika tidak ditindaklanjuti, rencana kerja sama investasi Arab Saudi tidak kunjung terealisasi. Oleh karena itu, pemerintah berencana datang ke Arab Saudi. Untuk kepentingan tersebut, Alwi meminta izin dari Presiden Jokowi. Menurut rencana, Alwi akan menemui pemerintah serta para pengusaha Arab Saudi, bersama sejumlah menteri antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar, serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Pemerintah akan memaparkan proyek-proyek pembangunan yang bisa dikerjasamakan dengan Arab Saudi. "Kami ke sana untuk menunjukkan ini proyek-proyeknya, supaya dananya bisa segera dicairkan," ujar Alwi. Proyek yang akan ditawarkan kepada Arab Saudi di antaranya terkait investasi di sektor pariwisata, infrastruktur, dan perumahan. Nilai investasi yang sudah tersedia Rp 13 triliun.Pemerintah juga akan datang ke Qatar. Menurut Alwi, Qatar juga sudah menandatangani kesepakatan untuk menanamkan modal di Indonesia. Nilai investasi Qatar yang berpotensi ditanamkan di Indonesia sebesar Rp 13 triliun. Dengan demikian, potensi investasi Timur Tengah yang dikejar pemerintah secara keseluruhan mencapai Rp 26 triliun. "Bentuk investasinya beragam, ada yang kerja sama, ada yang panjang, dan lainnya. Jadi, bentuknya bukan hibah," ujar Alwi. Secara terpisah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono membenarkan rencana ke Timur Tengah untuk menindaklanjuti kerja sama investasi. Pemerintah merasa perlu proaktif menjemput bola, karena sampai saat ini rencana kerja sama investasi yang disampaikan Raja Salman sebesar Rp 89 triliun belum satu pun yang direalisasikan. Saat ini pemerintah masih menyusun detail proyek pembangunan yang akan ditawarkan kepada Arab Saudi dan Qatar. Salah satu yang akan ditawarkan pemerintah adalah pembangunan jalan tol, tetapi belum ditentukan ruas tol yang akan ditawarkan. Saat ditanya potensi investasi Arab Saudi, Alwi mengatakan, investasi akan dilakukan secara bertahap. Arab Saudi mungkin akan meningkatkan investasi di Indonesia pada tahun-tahun mendatang. Data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal menunjukkan, realisasi investasi Arab Saudi di Indonesia pada triwulan I-2017 sebesar 390.000 dollar AS di sembilan proyek. (NTA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000