logo Kompas.id
EkonomiMenggunakan Pola 50-30-20
Iklan

Menggunakan Pola 50-30-20

Oleh
· 2 menit baca

Banyak di antara kita berpendapat bahwa menabung, berinvestasi, dan menyisihkan uang dari sebagian penghasilan dilakukan jika pendapatan sudah besar. Kalau baru mulai bekerja, tidak perlu menyisihkan pendapatan karena dipakai untuk bersenang-senang dahulu. Sebenarnya, banyak yang tidak menyadari, semakin besar pendapatan, semakin besar pula pengeluaran. Misalnya, Andi yang mulai bekerja memiliki pendapatan Rp 1 juta per bulan, menggunakan angkutan umum untuk pergi ke tempat kerja, dengan biaya Rp 300.000 per bulan. Beberapa tahun kemudian, pendapatan Andi naik menjadi Rp 3 juta per bulan. Dia mencicil sepeda motor dengan biaya cicilan Rp 500.000 ditambah biaya bensin Rp 150.000 per bulan. Gaji Andi naik lagi sehingga membeli mobil. Biaya transportasi pun bertambah lagi. Contoh itu baru dari satu pos pengeluaran, yaitu transportasi. Pola serupa dapat terjadi pada pos pengeluaran lain, seperti makan, dari semula makan di rumah, muncul keinginan untuk makan di rumah makan mewah seiring kenaikan pendapatan. Bagaimana dengan menabung atau investasi? Porsi ini kian tergerus karena pengeluaran membesar seiring dengan kenaikan pendapatan. Jarang sekali ada orang yang sadar meningkatkan porsi investasi ketika pendapatan bertambah. Sebenarnya ada patokan sederhana, berapa besar alokasi pendapatan untuk kebutuhan hidup dan tabungan atau investasi. Salah satunya adalah pola 50-30-20. Artinya, 50 persen dari pendapatan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kebutuhan hidup ini antara lain makan, membayar sewa rumah atau cicilan rumah, membayar kebutuhan sekolah, membayar listrik, dan asuransi. Kebutuhan ini merupakan hal-hal yang harus dipenuhi. Adapun 30 persen dari pendapatan dapat dialokasikan untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan-kebutuhan sekunder. Keinginan satu orang berbeda dengan orang lain. Memiliki sepatu bagus dan mahal adalah keinginan, begitu juga dengan liburan ke Bali. Keinginan ini masih dapat ditawar, kalau tidak dilakukan pun tidak ada yang dirugikan. Sisanya, sebesar 20 persen dari pendapatan, digunakan untuk berjaga-jaga atau bersiap-siap ketika kesulitan timbul. Misalnya, ditabung untuk dana darurat atau diinvestasikan untuk menyekolahkan anak, bahkan menyiapkan dana pensiun.Fidelity, salah satu firma investasi besar dari Boston menyarankan, ketika berusia 30-an tahun, seorang pekerja sebaiknya memiliki simpanan yang setara dengan satu tahun penghasilan. Ketika berusia 35 tahun, Fidelity menyarankan simpanan yang dimiliki setara dengan dua kali gaji tahunan. Sementara ketika berusia 40 tahun, simpanan setidaknya sama dengan tiga kali gaji tahunan saat ini.Patokan itu tidak mustahil dicapai menggunakan dan mengatur pengeluaran dengan pola 50-30-20. (Joice Tauris Santi)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000