logo Kompas.id
EkonomiBambu Ngada Belum Tersentuh...
Iklan

Bambu Ngada Belum Tersentuh Teknologi

Oleh
· 5 menit baca
Bambu betung berwarna coklat tumbuh di tengah semak belukar tanpa perawatan. Sebagian besar bambu di Ngada tumbuh begitu saja di hutan. Tinggi bambu jenis ini sampai 50 meter, tetapi yang layak digunakan sebagai bahan bangunan sekitar 30 meter. Bambu tersebut sejauh ini belum diolah menjadi bahan baku produk ikutan lainnya. Padahal, tekstil pun ada yang berbahan baku bambu.
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Bambu betung berwarna coklat tumbuh di tengah semak belukar tanpa perawatan. Sebagian besar bambu di Ngada tumbuh begitu saja di hutan. Tinggi bambu jenis ini sampai 50 meter, tetapi yang layak digunakan sebagai bahan bangunan sekitar 30 meter. Bambu tersebut sejauh ini belum diolah menjadi bahan baku produk ikutan lainnya. Padahal, tekstil pun ada yang berbahan baku bambu.

Hamparan bambu membentang di seantero Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, membuat pengunjung dari luar terkagum-kagum. Bambu-bambu itu dibiarkan tumbuh, mati, dan hidup lagi di hutan-hutan tanpa sentuhan teknologi. Padahal, bambu bisa diolah secara modern guna meningkatkan taraf hidup warga. Sampai tahun 1980-an, ribuan pohon bambu ini begitu populer sebagai bahan bangunan rumah.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000