logo Kompas.id
EkonomiPekanbaru-Dumai Selesai 2019
Iklan

Pekanbaru-Dumai Selesai 2019

Oleh
· 3 menit baca

PEKANBARU, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mencoba salah satu ruas Jalan Tol Pekanbaru-Du- mai di Provinsi Riau, yang belum selesai dikerjakan. Sekitar 47 persen dari lahan jalan tol yang menurut rencana akan dibangun sepanjang 131 kilometer itu sudah dibebaskan. Proyek dengan investasi Rp 15 triliun itu ditargetkan selesai pada akhir 2019. "Jalan Tol Pekanbaru-Dumai dikerjakan mulai enam bulan lalu. Sekarang proses pembebasan lahan," kata Joko Widodo di lokasi proyek, Minggu (23/7). Menurut Presiden, pembebasan lahan jalan tol itu tergolong cepat. Pemerintah harus mengejar pembayaran lahan yang telah dibebaskan. Pengerjaan proyek yang cepat ini buah dari kerja sama sejumlah pihak antara lain Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Pemerintah Provinsi Riau, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Kementerian BUMN sebagai pelaksana proyek. Kemarin, Presiden melintasi lokasi proyek Tol Pekanbaru-Dumai menggunakan kendaraan gardan ganda. Ia mengajak sejumlah menteri dan wartawan. Jalan tol ini berada di antara lokasi perkebunan sawit. Sebagian tanahnya lunak sehingga perlu ditangani secara khusus. Akibatnya, biaya pengerjaannya lebih mahal dibandingkan dengan jalan tol di tanah keras. Jalan Tol Pekanbaru-Dumai yang dikerjakan PT Hutama Karya (Persero) terbagi menjadi enam seksi. Keenam seksi itu adalah Seksi I Pekanbaru-Minas (9,5 kilometer/km), Seksi II Minas-Petapahan/Kandis Selatan (24 km), Seksi III Petapahan-Kandis Utara (17 km), Seksi IV Kandis-Duri Selatan (26 km), Seksi V Duri Selatan-Duri Utara (28 km), dan Seksi VI Duri Utara-Dumai (25 km). Pemerintah berambisi menyambung jalan lintas timur Sumatera dari Provinsi Aceh hingga Lampung. Jalan Tol Pekanbaru- Dumai masuk di dalam konsep wilayah pengembangan strategis. Tol ini akan meningkatkan konektivitas dua pusat kegiatan ekonomi nasional, yakni Kota Pekanbaru sebagai Ibu Kota Provinsi Riau dengan Kota Dumai sebagai kota industri dan agribisnis. Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mendukung pembangunan tol tersebut. Pembenahan jalur transportasi Pekanbaru ke Dumai diyakini menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan pembangunan ekonomi. Sebab, arus lalu lintas akan menjadi lebih lancar dan cepat karena Dumai merupakan pelabuhan ekspor minyak kelapa sawit mentah terbesar di Sumatera. "Jalan Tol Pekanbaru-Dumai akan menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi Riau di masa depan. Kami sangat mendukung jalan tol itu. Kami telah menerbitkan Surat Persetujuan Penetapan Lokasi Jalan Tol Pekanbaru-Dumai sejak Mei 2015 untuk memudahkan pembebasan lahan," kata Arsyadjuliandi.Kelancaran transportasi akibat pembangunan jalan tol merupakan nilai tambah terbesar. Truk yang saat ini membutuhkan 7-8 jam dari Pekanbaru menuju Dumai akan menjadi 2-3 jam melalui jalan tol. Integrasi JagorawiSementara itu, terkait integrasi Tol Jagorawi, pemerintah meminta rencana itu disertai dengan peningkatan pelayanan di jalan tol. Sebab, integrasi dengan menerapkan sistem terbuka-dari yang sebelumnya menggunakan sistem tertutup-berimplikasi pada penyesuaian tarif."Untuk integrasi Tol Jagorawi, saya sedang meneliti betul angka rupiahnya, karena itu, kan, sekalian penyesuaian tarif. Walaupun secara bisnis ada perhitungannya, tetapi saya ingin merasionalkan supaya jangan terlalu memberatkan. Saya akan melihat, misalnya, tempat istirahatnya kumuh, maka (tarif tol) tidak akan saya naikkan," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, akhir pekan lalu, di Jakarta.Basuki mengatakan, ia sudah menerima surat terkait usulan penyesuaian tarif dari badan usaha jalan tol yang mengelola Tol Jagorawi, yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Basuki menginginkan integrasi tol yang berimplikasi terhadap penyesuaian tarif tersebut dibarengi dengan peningkatan pelayanan di tol.Dengan integrasi tersebut, sistem terbuka akan diberlakukan, berupa penerapan tarif yang sama untuk semua jarak. Sebelumnya, sistem yang digunakan adalah sistem tertutup dengan besaran tarif berdasarkan jarak. (NDY/SAH/NAD)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000