Laba Danamon dan OCBC NISP Tumbuh

JAKARTA, KOMPAS — PT Bank Danamon Indonesia Tbk membukukan laba bersih Rp 2 triliun pada semester I-2017 atau tumbuh 18 persen dalam setahun. Ke depan, Bank Danamon tetap fokus memperbaiki rasio kredit bermasalah atau NPL di tengah perlambatan konsumsi rumah tangga.Chief Financial Officer dan Direktur Bank Danamon Vera Eve Lim dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (25/7), mengatakan, perbaikan kinerja ditopang penurunan biaya kredit dan efisiensi pengelolaan operasional. Bank Danamon menurunkan rasio NPL dari 3,3 persen pada semester I-2016 menjadi 3,2 persen pada semester I-2017."Fokus kami adalah menurunkan NPL. Salah satu upayanya melalui penyaluran kredit secara berhati-hati dan penagihan ke debitor. Saat ini fokusnya adalah segmen mikro," katanya.Menurut Vera, kredit kepada segmen mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) turun 32 persen menjadi Rp 8,5 triliun. Selain karena kompetisi dan permintaan yang lemah, penurunan itu juga karena penyaluran kredit secara lebih berhati-hati.Sementara dalam siaran pers, PT Bank OCBC NISP Tbk mencatatkan laba bersih Rp 1,1 triliun pada semester I-2017 atau tumbuh 24 persen dibandingkan dengan semester I-2016. Hal ini terutama didorong kenaikan pendapatan bunga bersih, yang per akhir Juni 2017 menjadi Rp 2,9 triliun. "Bank meningkatkan kualitas produk dan layanan dengan mengembangkan program inovatif untuk memenuhi kebutuhan nasabah," kata Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja. Per akhir Juni 2017, OCBC NISP membukukan dana pihak ketiga sebesar Rp 106,2 triliun atau tumbuh 15 persen dalam setahun. UMKMSementara itu, Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Yuana Sutyowati menekankan, keberhasilanPusat Layanan Usaha Terpadu-Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah tergantung kepada kepala daerah dan subordinasinya. Untuk mendukung hal itu, keberadaan pusat layanan usaha terpadu digital harus dioptimalkan. (HEN/CAS/IDR)