JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan teknologi finansial penyalur pinjaman mikro, Amartha, menargetkan untuk menjangkau 500 desa di sejumlah kabupaten di Pulau Jawa. Tahun depan, Amartha menyasar desa-desa di luar Jawa.
"Hingga semester pertama tahun ini sudah ada Rp 100 miliar dana yang disalurkan. Sampai dengan akhir tahun belum ada target spesifik karena kami akan fokus dulu untuk memperluas jangkauan," kata Andi Taufan, CEO dan Pendiri Amartha di Jakarta, Rabu (26/7).
Menurut Taufan, peluang untuk menyalurkan kredit mikro sangat besar kendati ada beberapa perusahaan sejenis yang juga menyalurkan kredit mikro. Saat ini Amartha menjangkau sekitar 38.000 mitra usaha kecil di 350 desa yang mendapatkan pinjaman.
Taufan mengatakan, sasaran utama penerima pinjaman adalah perempuan di perdesaan, terutama pedagang dan petani.
Amartha mendapatkan pendanaan dari para investor antara lain dari Mandiri Capital Indonesia.
Eddi Danusaputro, CEO Mandiri Capital Indonesia, mengatakan, Amartha dapat menjadi perpanjangan Bank Mandiri untuk menjangkau masyarakat yang belum terjangkau perbankan. "Karena secara historis, Bank Mandiri kuat pada pembiayaan korporasi dan ritel, belum cukup besar dalam pembiayaan mikro," kata Eddi.
Eddi mengatakan, hingga akhir tahun ini, Mandiri Capital Indonesia berencana menambah investasi pada tiga perusahaan rintisan di bidang teknologi finansial baru. Saat ini Mandiri Capital sedang mengadakan pembicaraan dengan beberapa perusahaan rintisan itu. (JOE)