TANGERANG , KOMPAS — PT Angkasa Pura II (Persero) mencatat kinerja positif pada enam bulan pertama tahun ini. Kinerja positif itu antara lain ditopang oleh efisiensi operasional yang sejalan dengan implementasi teknologi informasi di bandara-bandara dan tumbuhnya industri pariwisata nasional.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Jumat (28/7), menjelaskan, pendapatan perseroan pada semester I-2017 tercatat sebesar Rp 3,82 triliun atau meningkat sekitar 29 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,97 triliun. Pendapatan pada Januari-Juni 2017 berasal dari bisnis aeronautika, seperti passenger service charge (PSC), biaya pendaratan pesawat, pemakaian garbarata, dan pendapatan lain sekitar Rp 2,32 triliun. Sementara itu, pendapatan dari bisnis nonaeronautika, yaitu konsesi, sewa ruang komersial, dan kargo, berkontribusi sekitar Rp 1,49 triliun.
”Seiring dengan meningkatnya pendapatan, laba usaha perseroan juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan, hingga 62 persen atau menjadi Rp 1,46 triliun pada semester I-2017 dari sebelumnya Rp 905 miliar pada semester I-2016,” ujar Muhammad Awaluddin di Tangerang, Banten. Ia didampingi Direktur Teknik dan Operasi PT Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo serta Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata.
Muhammad Awaluddin mengatakan, kinerja AP II pada paruh pertama tahun ini cukup baik karena melampaui target yang telah ditetapkan pemegang saham. Laba usaha semester I-2017 meningkat juga dipengaruhi oleh implementasi smart airport melalui penerapan teknologi informasi secara tepat guna dalam operasional di bandara-bandara sehingga dapat menekan beban usaha.
Penerapan sistem teknologi informasi di bandara AP II antara lain penggunaan aplikasi iPerform yang digunakan seluruh karyawan sebagai basis pengoperasian bandara. Karena itu, banyak proses bisnis yang menjadi lebih mudah dan cepat.
Industri pariwisata berkembang cukup pesat sejalan dengan program-program pemerintah memajukan pariwisata sehingga menarik minat wisatawan mancanegara untuk datang ke Indonesia.
Adapun pergerakan penumpang domestik dan internasional di 13 bandara Indonesia sepanjang Januari-Juni 2017 tercatat 49,38 juta penumpang atau naik sekitar 9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 45,29 juta. Khusus di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, penumpang pada enam bulan pertama 2017 mencapai 29,83 juta orang atau naik sekitar 7,4 persen dibandingkan dengan enam bulan pertama 2016 sebanyak 27,78 juta penumpang.
Melihat tren pergerakan penumpang hingga semester I-2017, lanjut Muhammad Awaluddin, AP II optimistis pada akhir tahun jumlah penumpang di semua bandara di bawah perusahaan dapat mencapai target 100 juta penumpang seiring dengan rute-rute baru yang akan dibuka maskapai pada semester II-2017.