JAKARTA, KOMPAS — Edukasi, sosialisasi, dan kampanye mengenai keselamatan berlalu lintas harus terus dilakukan untuk mengurangi kecelakaan. Walaupun setiap tahun angka kecelakaan menunjukkan penurunan. Bahkan, saat arus mudik dan arus balik Lebaran 2017, angka kecelakaan turun 14 persen, semua upaya untuk menurunkan angka kecelakaan harus terus dilakukan.
Demikian benang merah diskusi ”Keselamatan Transportasi Publik Jalan Raya” yang diselenggarakan Kompas dan Jasa Raharja (Persero) di Jakarta, Kamis (3/8).
Hadir dalam diskusi tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur Utama Jasa Raharja Budi Setyarso, Kepala Biro Perencanaan Kementerian Perhubungan Gde Pasek Suardika, Direktur Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Yan Sibarang, dan Direktur Registrasi dan Identifikasi Polri Brigadir Jenderal (Pol) Risyapuddin, serta Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo.
Dalam diskusi tersebut dikatakan rem blong sering menjadi kambing hitam. Padahal, rem blong bisa terjadi karena banyak hal. Misalnya, karena kendaraan yang sudah tua, beban yang berlebih, cara pengemudi menjalankan kendaraannya, perawatan kendaraan, dan sebagainya.
Selain itu, juga disorot mengenai keselamatan anak di jalan raya yang belum banyak diperhatikan. Contoh yang paling nyata adalah penggunaan helm pengendara sepeda motor. Pengendara dewasa sudah banyak yang sadar menggunakan helm. Namun, untuk anak-anak masih belum ada kesadaran untuk menggunakan helm.