Sumber Daya Manusia yang Inovatif Jadi Andalan
JAKARTA, KOMPAS — Presiden ke-3 RI BJ Habibie menegaskan, Indonesia tidak boleh menggantungkan diri pada sumber daya alam. Indonesia harus mengandalkan sumber daya manusia yang selalu terbarukan. Sumber daya manusia terbarukan berarti sumber daya manusia yang terus melakukan inovasi dan mengembangkan teknologi."Ada banyak contoh negara-negara yang hanya mengembangkan sumber daya alam dan sekarang mengalami kesulitan," kata Habibie dalam jumpa pers acara Habibie Festival di Jakarta, Rabu (2/8). Badan Ekonomi Kreatif akan menggelar Habibie Festival di Jakarta International Expo, Kemayoran, pada 7-13 Agustus 2017. Festival teknologi ini bertema "Lihat, Sentuh, dan Rasakan Teknologi Terbaru untuk Masa Depan yang Lebih Baik". Habibie mencontohkan negara-negara di Timur Tengah yang mengandalkan sumber daya alam berupa minyak bumi. "Dari sumber daya alam, mereka mengembangkan perdagangan. Ketika harga minyak jatuh, perdagangan juga hancur. Mereka tidak menyangka harga minyak bumi yang semula 110 dollar AS per barrel bisa anjlok menjadi 40 dollar AS per barrel," kata Habibie.Jika suatu bangsa mengandalkan sumber daya manusia, teknologi akan berkembang. Di sisi lain, perangkat keras, perangkat lunak, dan sistem juga akan terbentuk dan terus diperbarui. "Teknologi menjadikan kualitas hidup lebih baik dan harga semakin murah," ujar Habibie. Habibie menegaskan optimismenya terhadap Indonesia yang memiliki banyak anak muda kreatif. "Jangan menjadi orang yang hanya bermimpi. Kita harus mempunyai wawasan dan mampu mewujudkan mimpi itu. Kita bersyukur Indonesia punya UUD yang mengandung Pancasila. Dari sana, (Pancasila) menandakan kita bertumpu pada sumber daya manusia yang terbarukan," tutur Habibie. Menumbuhkan kreativitasKepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan, festival teknologi diharapkan dapat menumbuhkan kreativitas masyarakat dalam mengembangkan budaya bangsa. "Kita bisa memonetisasi budaya bangsa sehingga bisa memberikan nilai tambah buat kita," ujar Triawan. Dia juga mengatakan, masyarakat Indonesia mempunyai potensi kreativitas yang sangat tinggi. Di bidang gim, misalnya, banyak anak muda bisa menciptakan gim yang sangat bagus, tetapi tidak bisa dijual karena produsen alat-alat permainan, seperti PlayStation dan Nintendo, belum tertarik atau belum tahu. "Di sini tugas pemerintah untuk mempromosikan karya kreasi anak muda," kata Triawan.Pendiri dan Ketua Gerakan Berkarya Indonesia dan Habibie Festival, Ilham Akbar Habibie, mengatakan, Habibie Festival tahun lalu mendapat respons yang luar biasa. "Tahun lalu digelar di Museum Nasional dan dihadiri 56.000 pengunjung. Sekarang, dengan arena yang lebih luas, kami berharap ada 120.000 pengunjung yang akan hadir," ujar Ilham. (ARN)