NEW YORK, SABTU — Perusahaan daring Amazon kian dinilai sebagai ancaman atau setidaknya sebagai pesaing utama oleh sejumlah perusahaan. Dalam laporan keuangan lebih dari 30 perusahaan, Amazon dinilai sebagai ancaman terutama karena pertumbuhan Amazon yang belum berhenti.
”Ritel mana pun, baik itu ritel daring atau ritel konvensional yang mengatakan, tidak khawatir dengan Amazon pada dasarnya mereka itu berbohong,” ujar Steven Osinski, dosen Fowler College of Business di Universitas San Diego State, Sabtu (5/8) waktu Amerika.
Sebelumnya, pada bulan Juni, Amazon telah mengakuisisi Whole Foods Market. Hal itu membuat langkah Amazon diwaspadai oleh produsen pangan seperti Dean Foods dan SpartanNash.
”Langkah Jeff Bezos ke depan menjadi menarik. Ke mana lagi ekspansi Amazon?” ujar Daniel Morgan, portfolio manajer di Synovus Trust, Atlanta. Dia memprediksi Amazon tampaknya akan ikut terjun dalam distribusi farmasi.
”Mereka memang muncul di sektor-sektor yang dua tahun lalu tidak diprediksi oleh para pesaingnya,” ujar Morgan.
Industri seperti McDonald’s, 3M, hingga Johnson & Johnson, pada earnings calls terakhir mendapatkan pertanyaan dari para investor terkait dampak manuver dari Amazon terhadap pertumbuhan perusahaan mereka.
Pada kuartal ini, sektor konsumer di S&P 500 di bursa saham Amerika mencatatkan pertumbuhan pendapatan 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di sisi lain, Amazon membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 25 persen.
Menurut Jim Paulsen, chief investment strategist di The Leuthold Group yang berkantor di Minneapolis, Amerika, makin lama pebisnis kini makin terkonsentrasi. ”Kita sekarang sedang melihat skenario winner-takes-all scenarios,” ujarnya.
Tidak terelakkan lagi, akan ada banyak perusahaan yang gulung tikar. Sebagai catatan pula, kira-kira dua minggu lalu, Amazon telah menginjakkan kaki di Singapura. Mereka, sebagai toko daring, telah menjanjikan layanan belanja dan pengiriman barang maksimal dua jam sampai ke depan pintu rumah konsumen. Bagaimana dampaknya kelak dengan bisnis ritel di Indonesia? Waktu yang akan menjawab.