JAKARTA, KOMPAS — Provinsi Lampung menyasar 30.000 wisatawan untuk meramaikan Lampung Krakatau Festival yang akan digelar di Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan pada 25-27 Agustus 2017.
Penyelenggaraan festival tersebut, selain sebagai sarana efektif untuk mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Provinsi Lampung, juga untuk memperkuat citra festival dalam mempertegas keberadaan Gunung Krakatau di daerah Lampung.
”Pemilihan citra Lampung Krakatau Festival ini sangat tepat untuk memperkuat posisi Lampung sebagai destinasi wisata unggulan di ujung Pulau Jawa dan Sumatera. Nama Krakatau sendiri sudah dikenal ke seluruh dunia dengan peristiwa meletusnya gunung berapi terdahsyat di dunia itu,” tutur Menteri Pariwisata Arief Yahya saat meluncurkan Lampung Krakatau Festival 2017 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kementerian Pariwisata, Senin (7/8).
Didampingi Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, Arief meluncurkan Lampung Krakatau Festival (LKF) Ke-27, yang kali ini mengangkat tema ”The Glory of Lampung Crown”.
Arief menambahkan, penyelenggaraan LKF 2017 ini dalam rangka memperkuat unsur 3A, yakni atraksi, amenitas, dan aksesibilitas. Bentuknya, antara lain, berupa pembangunan Dermaga 7 VIP Pelabuhan Bakauheni dan jalan tol Trans-Sumatera yang direncanakan rampung pada 2018 serta peningkatan status Bandara Radin Inten II sebagai bandara internasional.
”Dengan penguatan unsur 3A ini, Lampung akan dikunjungi banyak wisatawan. Apalagi posisi Lampung yang strategis dekat dengan pasar utama Great Jakarta dan menjadi pintu gerbang di ujung selatan Pulau Sumatera,” kata Arief Yahya.
Menangkap peluang
Ridho Ficardo mengatakan, Provinsi Lampung harus dapat menangkap peluang dengan berbenah sebagai destinasi wisata yang siap bersaing karena akses wisatawan ke Provinsi Lampung semakin terbuka.
”Event LKF 2017 harus mampu menjadi atraksi wisata yang menarik, sekaligus menjadi sarana promosi bagi destinasi wisata dengan atraksi dan fasilitas penunjangnya serta tetap mengangkat dan melestarikan seni budaya asli daerah guna menangkap peluang kunjungan wisatawan. Kami menargetkan penyelenggaraan LKF tahun ini akan mendatangkan 30.000 kunjungan wisatawan,” ujarnya.
Pariwisata Lampung memiliki daya tarik wisata budaya (culture), alam (nature), dan buatan manusia (manmade). Melalui penyelenggaraan festival tersebut, Lampung ingin mengenalkan destinasi wisata unggulannya, antara lain Pulau Pahawang, Teluk Kiluan, Air Terjun Putri Malu, dan Taman Nasional Way Kambas, kepada wisatawan. Selain itu, juga unsur budaya yang dibalut oleh nuansa pasar seni, jelajah layang-layang, jelajah rasa, jelajah Krakatau, dan jelajah semarak budaya.
Di LKF, wisatawan bisa mengikuti tur ke Gunung Anak Krakatau, melihat keindahan pesta pantai yang digelar di beberapa pantai cantik di Lampung, seperti Pulau Tangkil dan Pantai Mutun di Kabupaten Pesawaran. Lampung juga memiliki 64 air terjun dan 7 kawasan Taman Nasional Way Kambas, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Teluk Kiluan, Tanjung Setia dan Wisata Bahari Krui, Menara Siger, Gunung Anak Krakatau dan Pulau Sebesi, serta Kawasan Wisata Kota Bandar Lampung.
Kunjungan wisatawan ke Provinsi Lampung setiap tahun terus meningkat. Tahun 2015, jumlah pergerakan wisatawan Nusantara ke Lampung sebanyak 6,8 juta atau memberikan kontribusi sebesar 2,7 persen dari total pergerakan wisatawan Nusantara yang mencapai 255 juta. Sementara jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 115.000 orang atau meningkat dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 95.000 orang.