logo Kompas.id
EkonomiBRI Rancang Strategi 2018-2022
Iklan

BRI Rancang Strategi 2018-2022

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merancang rencana perusahaan untuk 2018-2022. Sejumlah strategi akan ditempuh pada periode itu, antara lain meningkatkan dominasi pembiayaan segmen mikro, memperkuat bisnis segmen ritel, dan meningkatkan kontribusi anak usaha.Berdasarkan data di laman BRI, anak usaha BRI adalah PT Bank BRI Syariah, PT BRI Multifinance Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk, BRI Remittance Co Ltd, dan PT Asuransi BRI Life.Wakil Direktur Utama BRI Sunarso dalam paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/8), mengatakan, di tengah situasi perekonomian global yang masih lesu, BRI membukukan pertumbuhan laba 10,4 persen, melampaui target 5-7 persen. Pada semester I-2017, laba BRI Rp 13,4 triliun.Direktur Strategi dan Keuangan BRI Haru Koesmahargyo menambahkan, kepercayaan investor terhadap BRI tinggi, yang tecermin dari pertumbuhan nilai saham BRI. Harga saham BRI Rp 875 per lembar pada penawaran saham perdana tahun 2003. Kemarin, harga saham BRI Rp 15.025 per lembar."Pangsa pasar pinjaman BRI pada 2003 sebesar 10,8 persen, yang meningkat menjadi 14,5 persen pada 2016. Selain itu, pangsa pasar simpanan juga meningkat dari 8,6 persen tahun 2003 menjadi 14,9 persen pada 2016," ujar Haru.Sementara itu, PT Bank Syariah Mandiri membukukan pertumbuhan aset 13,72 persen dalam setahun menjadi Rp 81,9 triliun pada akhir Juni 2017. Sementara pembiayaan yang disalurkan Rp 58,06 triliun."Adapun dana pihak ketiga tumbuh 13,34 persen dalam setahun, menjadi Rp 72,30 triliun. Sekitar 51,11 persennya berupa dana murah, yakni tabungan dan giro," kata Direktur Risk and Recovery Bank Syariah Mandiri Choirul Anwar, kemarin.Direktur Finance and Strategy Ade Cahyo Nugroho mengatakan, laba bersih Bank Syariah Mandiri per akhir Juni 2017 sebesar Rp 181 miliar. "Laba bersih cuma naik 8 persen karena kami melakukan pencadangan untuk kredit bermasalah," ujarnya.DigitalDalam kesempatan terpisah, CEO PT Home Credit Indonesia Jaroslav Gaisler, di Jakarta, kemarin, menyampaikan, pertumbuhan bisnis menguat seiring dengan perluasan layanan pembiayaan berbasis dalam jaringan (daring). Pembiayaan Home Credit Indonesia pada semester I-2017 sebesar Rp 2,1 triliun.Jumlah pelanggan Home Credit saat ini sebanyak 1,1 juta di 48 kota di Indonesia. Kontribusi pembiayaan terbesar berasal dari barang konsumsi tahan pakai, seperti telepon seluler, sekitar 76 persen dari total pembiayaan. Adapun elektronik berkontribusi 14 persen dan furnitur 10 persen."Kami menyesuaikan diri dan berinovasi pada era digital. Salah satunya, mengembangkan aplikasi pembiayaan melalui telepon pintar," ujar Gaisler.(APO/ARN/LKT)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000