Ma Huateng, Belajar dari Kegagalan Nokia
”Dunia sangat kejam, termasuk pasar telepon seluler,” kata Ma Huateng dalam sebuah pidato di The University of Hong Kong tahun 2015. ”Nokia dulu seperti matahari di tengah hari… tak masalah seberapa besar sebuah raksasa, dia dapat jatuh setiap saat,” katanya seperti dikutip ulang di harian AS, The Washington Post, Senin (8/8).
Pony Ma, sebutan lain bagi Ma Huateng, kini menjadi sorotan dunia. Dia orang terkaya China, mengalahkan Jack Ma, seperti dilansir majalah Forbes, Senin. Kekayaan bersihnya 36,8 miliar dollar AS, sedikit di atas kekayaan Jack Ma yang sebesar 36,2 miliar dollar AS.
Keduanya berada di urutan ke-18 dan ke-19 sebagai warga terkaya di dunia serta urutan pertama dan kedua terkaya di Asia. Ma Huateng menggeluti bisnis dunia internet lewat payung bisnis Tencent. Jack Ma menggeluti bidang perdagangan virtual (e-commerce).
Dua nama ini ”menenggelamkan” taipan Hongkong, Li Ka-shing, yang bertahun-tahun bertengger sebagai orang terkaya di Asia. Berdasarkan urutan Forbes, Li kini menempati urutan ke-21 orang terkaya dunia dengan kekayaan 35 miliar dollar AS.
Kisah perjalanan
Ma Huateng lahir di Chaoyang, Guangdong, 29 Oktober 1971. Dia memiliki keberuntungan tersendiri. Ayahnya, Ma Chenshu, dulu adalah anggota Partai Komunis China. Pekerjaan ayahnya berpindah-pindah hingga pernah bertugas di Hainan, kemudian ke Shenzhen. Ma Chenshu bertugas sebagai seorang manajer di Pelabuhan Shenzhen, yang dekat ke Hongkong.
Tinggal di Shenzhen mencuatkan mimpi. Hongkong dulu adalah sebuah impian bak nirwana bagi banyak warga China yang terbelenggu ideologi lama Partai Komunis. Ma Huateng termasuk di antara mereka yang bermimpi setinggi langit.
Terima kasih kepada almarhum pemimpin Deng Xiaoping, dengan sebuah risiko besar di tahun 1978, melahirkan kebijakan ”Melompatlah ke laut”. Ini semacam anjuran untuk meniru Hongkong, mengejar pertumbuhan ekonomi demi memanusiakan manusia. Kebijakan itu kelak menjadi fondasi kuat untuk munculnya orang-orang seperti Ma Huateng.
Waktu kecil, dia bercita-cita menjadi astronom. ”… Akan tetapi, itu tidak terwujud,” kata Ma. Dia lalu beralih ke studi sains komputer dan lulus tahun 1993 dari Universitas Shenzhen.
Pekerjaan pertamanya setelah lulus adalah mengembangkan perangkat lunak di perusahaan China, Motion Telecom Development, pemasok layanan telekomunikasi di kawasan Shenzhen. Kemudian, dia beralih ke Shenzhen Runxun Communications Co Ltd untuk menangani riset internet.
Langkah besarnya dimulai tahun 1998, ketika bersama empat rekannya mendirikan Tencent Inc. Ini adalah korporasi berbasis layanan internet.
Produk pertama Tencent adalah QQ. Ma Huateng dan teman kuliahnya, Zhang Zhidong, menciptakan layanan pesan instan ICQ, yang meniru milik AOL, kemudian menjadi QQ.
Tengxun adalah nama China untuk QQ, artinya pesan yang meluncur cepat. Pengguna bisa mengirimkan pesan cepat dan gratis. Awalnya, hal ini menjadi masalah karena menaikkan biaya, sementara penerimaan minim. Akan tetapi, pada 2000, perusahaan mendapatkan suntikan modal 4,4 juta dollar AS dari IDG Venture Investment Fund dan PCCW, dengan imbalan kepemilikan saham 20 persen.
Tencent lantas melaju cepat seperti kuda, mirip nama Ma Huateng. Ma berarti kuda dalam bahasa Mandarin.
Tencent kemudian menerbitkan saham di Bursa Saham Hongkong. Modal besar membuat Tencent dapat melakukan ekspansi ke grup portal berita, e-commerce, dan layanan hiburan, termasuk online game. Tencent membeli produk Legend of Yulong, Legend of Xuanyuan, berinvestasi di Epic Games, dan membeli Riot Games, pencipta League of Legends.
Tencent melabirin. Pengguna di China hingga India dan dunia terkaget-kaget dan menyukai produk-produk keluaran Tencent. Perusahaan menjual produk virtual, seperti senjata dalam online game. Ada banyak jasa lainnya yang dihasilkan.
Tencent juga memukau pengguna lewat WeChat, yang membuat Facebook pun mengincar Whatsapp, meniru Tencent. WeChat, di China bernama Weixin, tidak saja menjadi aplikasi layanan pesan cepat. Dengan WeChat, warga China bisa membayar segala hal. Para penjual makanan di pinggir jalan juga menerima pembayaran lewat aplikasi WeChat. Tencent melahirkan produk yang diserbu pengguna, mirip media sosial, yakni Facebook, mirip layanan Google, mirip layanan Yahoo!
Terima kasih atas pemblokiran Facebook dan banyak situs dunia lainnya di China. Hal ini memicu perkembangan dahsyat bisnis internet di China. Ini soal bisnis dan keuntungan besar.
Bayangkan jika China membiarkan korporasi raksasa teknologi informasi AS menguasai pasar China. Akan ada begitu banyak keuntungan yang akan mengalir ke luar. Maka, tidak heran, Presiden AS Donald Trump mencak-mencak pada China, yang mewajibkan semua pihak asing masuk dengan taat asas, termasuk lokalisasi konten. Mereka yang menolak tunduk akan bermasalah.
Termasuk akibat eksternalitas ini, Tencent semakin fokus ke bisnis internet. Perusahaan mendalami penggunaan telepon seluler untuk berbagai fungsi. Semua aktivitas di China kini tergantung pada aplikasi di telepon seluler cerdas, mulai dari pemesanan mobil, sepeda, pembelian tiket kereta, pesawat, dan apa saja. Tencent telah mengubah model transaksi warga China.
Pengamat terkagum-kagum
Para pakar terkagum-kagum. Tencent terus muncul dengan produk-produk baru. Internet China dan raksasa teknologi terus menemukan sukses baru sembari tetap berpihak dan berkolaborasi dengan pemerintah. AS mempunyai Google, Amazone, Facebook, sedangkan China memiliki Baidu, Alibaba, Tencent, dan Sina.
Soal Tencent, ”Hal yang mencengangkan saya adalah keaslian mereka,” kata Jeffrey Towson, Profesor Universitas Peking dan penulis beberapa buku. Mereka bukan perusahaan dengan satu hit, seperti Facebook, PayPal. Tencent menggedor pasar setiap dua atau tiga tahun sekali.
Mary Meeker, analis dari Morgan Stanley, yakin Tencent sangat sukses di arena fungsi telepon cerdas untuk kehidupan sehari-hari. ”Jika Anda melihat layanan pesan cepat dan kemampuan meningkatkan layanan sekaligus menghasilkan pendapatan, Tencent kemungkinan terdepan di dunia soal ini,” kata Meeker. (BusinessWeek Online, 12 Februari 2006).
Bagaimana Tencent melakukan hal itu. ”Di Tencent, kami terus mengejar kemampuan TI khas kami dan akan terus mengejar agar tercipta sesuatu yang berguna.… Menciptakan hal yang hanya bisa dipakai dengan teknologi baru kami. Saya masih terpicu pada antusiasme ini,” ujar Ma.
Ada kritik, Tencent meniru banyak model bisnis internet di dunia. ”Mungkin Tencent bukan penemu, tetapi secara radikal terus menyesuaikan dengan temuan teknologi baru,” kata Duncan Clark, seorang pengusaha dan pakar internet.
Tiruan teknologi dikembangkan dengan cepat dan membuat para pesaing tercengang berkat inovasi lanjutan. Hal ini terjadi karena Ma Huateng mengambil hikmah dari kejatuhan Nokia, yang jatuh karena kalah cepat mengantisipasi kebutuhan pasar.
Jadi, riset Tencent terus melaju. ”Orang mengatakan, China bukan negara inovator, tetapi akhirnya semua itu soal kemampuan menyesuaikan diri bagi lahirnya teknologi lanjutan dengan suasana terkini,” kata Ma.
Tencent yang juga memiliki laboratorium di Palo Alto, AS, bukan saja soal riset hebat. Tencent memiliki manajemen tangguh.
Towson mengatakan, ada tiga hal di balik sukses Tencent. ”Manajemen yang luar biasa, kecepatan membaca pasar, dan pengembangan untuk mendukung pasar sesuai kebutuhan konsumen.”
Ma Huateng dikenal murah hati dan setiap tahun memberikan hongbao (bonus) kepada para karyawan. Para pekerja dipacu bersaing, bekerja keras, dan dihargai. Ma Huateng terkenal murah hati.
Di balik itu semua, tentu pertumbuhan ekonomi China yang tertinggi di dunia menjadi pemicu lain kemajuan Tencent, dan semua korporasi raksasa di China. Hal ini juga didukung kedekatannya dengan pemerintah. Ma Huateng adalah juga anggota Parlemen China, yang bertemu setiap tahun.
Hal itu membuat Ma Huateng menyesuaikan layanan internetnya sesuai dengan kepentingan pemerintah, termasuk sensor terhadap berita hoaks dan gunjingan soal isu politik. ”Anda tidak akan bisa menjadi warga terkaya di China jika tidak taat aturan,” kata The Washington Post.
Kebebasan memang masih dilihat pemerintah sebagai ancaman. Maka, dalam pertemuan 39 perusahaan teknologi pada tahun 2011, mereka mencanangkan disiplin dan kendali diri. ”Banyak orang mengira mereka bebas berbicara dan tidak perlu bertanggung jawab. Saya kira hal itu salah. Harus adalah tatanan dalam dunia siber,” kata Ma Huateng saat berpidato di NUS Business School, Singapura, tahun 2012, seperti bisa didengar di situs Youtube. ”Jika tidak ada kontrol, akan ada potensi peredaran berita-berita liar dan perdebatan tidak penting.”
Kehidupan pribadi
Walau orang terkaya, kehidupan pribadinya adalah misteri. Ma Huateng dekat dengan Li Ka-shing. Hal yang diketahui, ayahnya selalu mendorong kariernya sejak usia muda.
Orang terkaya China ini sudah menikah, beristrikan Wang Dan-ting, dan tinggal di Shenzhen. Keduanya pendukung donasi ke yayasan yang bergerak untuk kebaikan masyarakat di China dan dunia. Pasangan ini dikabarkan punya anak, tetapi tidak diketahui namanya.
Ma Huateng enggan tampil di publik. Dia berbeda dengan Jack Ma, figur karismatik, senang berbagi pengalaman lewat pidato-pidato di banyak negara hingga bertemu dengan Presiden AS. (AP/AFP/REUTERS)