logo Kompas.id
EkonomiPerbaikan Lingkungan Jadi...
Iklan

Perbaikan Lingkungan Jadi Tantangan

Oleh
· 3 menit baca

TANGERANG, KOMPAS — Industri otomotif harus menjawab tantangan global dalam pengembangan kendaraan yang efisien dan ramah lingkungan. Upaya tersebut membutuhkan dukungan dan kebijakan pemerintah serta peran pelaku industri."Dua hal universal yang menjadi perjuangan semua orang adalah demokrasi dan lingkungan. Perbaikan lingkungan harus menjadi bagian dalam kegiatan bisnis dan industri," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla pada pembukaan The 12th Gaikindo Indonesia International Automotive Conference di Indonesia Convention Exhibition BSD, Tangerang, Banten, Jumat (11/8).Menurut Wapres, pengembangan mobil listrik dan mobil hibrida merupakan tantangan yang harus dijalankan sebaik-baiknya. Pemerintah akan memberi kemudahan dan aturan yang baik dalam pengembangan kendaraan tersebut.Industri kendaraan, ujar Kalla, sangat menentukan karena memberikan dampak berganda dalam mengembangkan industri pendukung dan menyerap jutaan tenaga kerja. Penyerapan tenaga kerja itu sekaligus menciptakan potensi pasar. Perluasan jaringan distribusi dan purnajual yang menjadi bagian dari kompetisi di industri otomotif juga ikut mengembangkan perekonomian daerah.Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengatakan, saat ini salah satu tantangan yang berpotensi berdampak pada industri otomotif adalah upaya mempertahankan ketersediaan energi berkelanjutan. Hal ini disebabkan konsumsi energi yang tinggi dan perubahan iklim akibat polusi emisi yang sangat tinggi."Sebagai salah satu industri yang bergantung pada penggunaan bahan bakar dan menghasilkan polusi, sektor otomotif dihadapkan pada tantangan menciptakan kendaraan yang efisien dan ramah lingkungan untuk menanggapi tantangan global," ujar Yohannes.Menurut dia, industri otomotif Indonesia harus menyelaraskan teknologi kendaraannya dengan teknologi global yang telah bergeser ke teknologi terkini. Energi listrikPemerintah sedang menggodok rancangan peraturan presiden untuk mempercepat pengembangan dan penerapan energi listrik pada kendaraan roda dua dan roda empat. Tahun 2025 menjadi lompatan besar bagi Indonesia untuk mempercepat penggunaan listrik sebagai tenaga penggerak kendaraan bermotor dan mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM).Informasi yang dihimpun Kompas, pemerintah menginginkan pada 2025 ada 2.200 mobil berbasis listrik, 700.000 mobil hibrida, 2 jutaan sepeda motor listrik, dan 1.000 pos pengisian baterai untuk kendaraan listrik tersebar di wilayah Indonesia.Ketua Program Mobil Listrik Nasional Agus Purwadi, yang ditemui di sela-sela seminar masa depan industri otomotif nasional di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017, mengatakan, percepatan sangat penting karena kapasitas produksi BBM Indonesia mengecil. Sebaliknya, penggunaan BBM untuk transportasi meningkat."Pada saat yang sama, kita sudah diisyaratkan dalam kondisi lampu kuning untuk penggunaan BBM. Program ini harus dipercepat," kata Agus.Ratifikasi COP 21 yang mensyaratkan Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030 mendorong percepatan pengembangan dan penerapan energi listrik pada kendaraan roda dua dan roda empat.Subronto Laras, Dewan Pembina Gaikindo, mengingatkan, dalam pengembangan kendaraan seperti itu, penguatan industri otomotif dalam negeri merupakan salah satu fondasi yang harus dipikirkan. (CAS/MHD)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000