logo Kompas.id
EkonomiMengurangi Beban
Iklan

Mengurangi Beban

Oleh
· 3 menit baca

Rasio ketergantungan penduduk Indonesia terus turun. Artinya, beban kelompok usia produktif dalam menanggung kelompok usia nonproduktif terus berkurang. Tahun ini, rasionya 48,1.Dengan demikian, setiap 100 penduduk usia produktif menanggung beban sebanyak 48-49 penduduk usia nonproduktif. Usia produktif, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), adalah penduduk dengan rentang usia 15-65 tahun. Data Sosial Ekonomi Agustus 2017 yang diterbitkan BPS menunjukkan, rasio ketergantungan penduduk Indonesia pada 2017 sudah jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun 1971. Pada 1971, rasio ketergantungan penduduk Indonesia mencapai 86,8. Beban yang ditanggung penduduk usia produktif sangat berat.Rasio yang turun itu menunjukkan beban ekonomi penduduk usia produktif untuk menanggung penduduk usia nonproduktif semakin kecil. Dengan demikian, tingkat kesejahteraan meningkat. Dalam laporan yang terbit Agustus, BPS juga memproyeksikan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2017 mencapai 261,89 juta orang. Mengacu pada piramida usia penduduk Indonesia 2017 yang tergolong ekspansif atau cembung di bagian tengah, BPS menyimpulkan, Indonesia telah memasuki era bonus demografi. Era bonus demografi akan mencapai puncaknya pada rentang tahun 2025-2030.Jika mencermati hasil Sensus Ekonomi 2016, penurunan rasio ketergantungan penduduk Indonesia itu diikuti penambahan lapangan kerja. Pada 2016, jumlah usaha atau perusahaan yang terekam dalam Sensus Ekonomi mencapai 26,71 juta usaha nonpertanian yang dikelompokkan dalam 15 kategori. Jumlah usaha itu meningkat 17,51 persen jika dibandingkan dengan lapangan usaha yang terekam pada Sensus Ekonomi 2006, yakni sebanyak 22,73 juta usaha.Sektor usaha menengah kecil, menurut Sensus Ekonomi 2016, sebanyak 26,26 juta usaha atau sekitar 98,33 persen. Adapun sisanya adalah sektor usaha menengah besar. Hasil sensus mengonfirmasikan 79,35 persen usaha terkonsentrasi di Jawa dan Sumatera. Total usaha yang berada di Jawa mencapai 16,35 juta usaha atau 60,74 persen terhadap semua usaha yang terekam pada Sensus Ekonomi tahun 2016.Bonus demografi akan memberi bonus pada perekonomian nasional jika jumlah lapangan kerja bertambah signifikan. Namun, hal itu bukan persoalan mudah. Apalagi, dampak tingkat pengangguran yang tinggi pada 2006 masih terasa sampai sekarang. Pada 2006, tingkat pengangguran Indonesia mencapai 10,45 persen atau mencapai titik tertinggi berdasarkan data BPS mulai tahun 1989.Sejak itu, tingkat pengangguran memang terus turun hingga mencapai 5,33 persen pada Februari 2017 berdasarkan laporan BPS. Dengan tingkat pengangguran itu, jumlah pengangguran terbuka pada Februari 2017 sebanyak 7 juta orang. Tingkat pengangguran itu masih lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pengangguran pada 1989 yang mencapai 2,85 persen dengan jumlah pengangguran 2,03 juta orang.Kendati tingkat pengangguran terus turun, penciptaan lapangan kerja baru dengan lebih masif harus terus dilakukan. Jika tidak, penurunan tingkat pengangguran tak akan diikuti penurunan jumlah pengangguran karena populasi penduduk terus meningkat.Sebetulnya, Indonesia sedang berada dalam momentum bagus untuk mengatasi pengangguran. Reformasi belanja pemerintah dengan memangkas subsidi energi dan mengalokasikannya untuk pembangunan infrastruktur secara langsung membuka lapangan kerja baru. Pembangunan infrastruktur berkorelasi dengan banyak sektor lain sehingga terjadi penyerapan tenaga kerja. Secara bersamaan, pemerintah juga mentransfer dana desa. Sebagian desa menggunakannya untuk membangun infrastruktur dasar sehingga membuka lapangan kerja baru.Walaupun tidak mudah, berbagai upaya untuk mengurangi tingkat dan jumlah pengangguran harus terus dilakukan supaya penurunan rasio ketergantungan penduduk Indonesia menjadi makin relevan. (A HANDOKO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000