logo Kompas.id
EkonomiSuku Bunga Acuan Turun
Iklan

Suku Bunga Acuan Turun

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin dari 4,75 persen menjadi 4,5 persen. Kebijakan itu bertujuan memperkuat intermediasi perbankan sehingga mendorong pertumbuhan kredit yang hingga akhir tahun diperkirakan lebih rendah dari perkiraan.Bank Indonesia (BI) mengoreksi proyeksi pertumbuhan kredit pada akhir tahun ini menjadi di kisaran 8-10 persen. Semula BI memproyeksikan pertumbuhan kredit pada tahun ini 10-12 persen.Hal itu mengemuka dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Selasa (22/8). RDG BI juga memutuskan menurunkan suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility masing-masing 25 basis poin menjadi 3,75 persen dan 5,25 persen.Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, BI mengoreksi pertumbuhan kredit karena melihat pertumbuhan kredit hingga Juni tahun ini melambat. Koreksi pertumbuhan itu juga mempertimbangkan rencana bisnis bank, kondisi ekonomi nasional, dan perbankan yang saat ini tengah konsolidasi. "Ada tren peningkatan rasio kredit bermasalah (NPL) dan harga komoditas yang belum stabil. Hal itu menyebabkan ekspansi perbankan terbatas," katanya.BI mencatat, pertumbuhan kredit pada Juni 2017 sebesar 7,8 persen atau lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 8,7 persen. NPL gross dan net perbankan secara nasional pada Juni 2017 masing-masing sebesar 3 persen dan 1,4 persen.Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengemukakan, BI menurunkan suku bunga acuan karena inflasi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Inflasi pada tahun ini diperkirakan sebesar 4 persen. Perkiraan itu sudah memperhitungkan dampak kenaikan tarif listrik. Jika tarif listrik dikeluarkan dari penghitungan itu, inflasi pada tahun ini hanya 3 persen."Pertimbangan lain adalah defisit transaksi berjalan cukup terkendali. Pada tahun ini diperkirakan sebesar 2,5 persen lebih rendah dari batas aman nasional 3 persen," katanya.Dari sisi eksternal, lanjut Perry, risiko kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS, The Fed (FFR), dan normalisasi neraca bank sentral AS mulai mereda. FFR yang diproyeksikan naik dua kali pada tahun ini diperkirakan hanya naik sekali pada tahun ini."Faktor-faktor itulah yang menjadi ruang pelonggaran bagi BI untuk menurunkan suku bunga acuan. Penurunan suku bunga acuan itu akan mendorong penurunan suku bunga kredit perbankan sehingga penyaluran kredit dapat semakin optimal," katanya.Perry menambahkan, BI juga terus mendorong pembiayaan perekonomian tidak hanya bergantung pada kredit perbankan. Pembiayaan itu bisa dilakukan melalui pasar saham, terutama melalui obligasi korporasi.Kebijakan moneterEkonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara, mengatakan, penurunan suku bunga acuan menjadi sinyal bahwa BI serius melakukan pelonggaran kebijakan moneter. Hal itu akan diikuti dengan pertumbuhan kredit.Pelonggaran kebijakan moneter itu juga ke depan dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Hal itu dipicu oleh kemampuan membayar cicilan masyarakat yang menguat. "Uang yang digunakan untuk membayar cicilan kredit karena bunga kreditnya turun bisa dialihkan ke konsumsi," ujarnya.Kendati begitu, lanjut Bhima, pertumbuhan kredit tidak hanya dipengaruhi penurunan suku bunga, tetapi juga permintaan. Dari sisi permintaan, pelaku usaha masih berpikir ulang untuk mengambil kredit. Hal itu terlihat dari peningkatan undisbursed loan atau kredit yang sudah disetujui tetapi tidak ditarik."Undisbursed loan 10 bank besar naik 9,92 persen atau menjadi Rp 734,5 triliun sampai semester I-2017. Paling besar dari kredit modal kerja," katanya. (HEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000