Kementerian Pertanian Menerjunkan Tim Pemantau Hewan Kurban
Oleh
Mukhamad Kurniawan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan membentuk tim pemantau pemotongan hewan kurban. Tim yang terdiri dari 129 dokter hewan dan paramedis itu diturunkan ke wilayah DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi menjelang dan selama Idul Adha 1438 Hijriah.
Pelaksana Tugas Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Fajar Sumping Tjatur Rasa, Kamis (24//8), menyatakan, selain mengawasi pemeriksaan dokumen kesehatan hewan, tim juga mengawasi penyembelihan, penanganan daging, dan jeroan hewan selama penyembelihan hingga beberapa hari kemudian.
Fajar menambahkan, selain memenuhi syariat agama, pemotongan hewan kurban juga harus menerapkan prinsip kesejahteraan hewan. Oleh karena itu, tim diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bagaimana memperlakukan hewan kurban dengan baik.
Tahun ini, tim pemantau juga beranggotakan petugas pengawas bibit ternak dan pakan. Mereka berperan dalam pengawasan dari aspek perbibitan dan pakan, khususnya di tempat penjualan dan penampungan ternak.
Ditjen PKH memperkirakan kebutuhan ternak untuk ibadah kurban tahun ini mencapai 1,432 juta ekor. Jumlah itu terdiri dari 440.323 sapi, 9.851 kerbau, 755.288 kambing, dan 227.479 domba, atau naik sekitar 10 persen dibandingkan dengan realisasi penyembelihan tahun lalu.
Sebelumnya, Dirjen PKH Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menuturkan, berdasarkan angka perkiraan tersebut, seluruh kebutuhan ternak untuk kurban dapat dipenuhi oleh peternak lokal. Kini, harga ternak di tingkat konsumen cenderung naik, bervariasi 5-30 persen, dibandingkan dengan harga pada kondisi normal.
Harga sapi di Jawa Barat, misalnya, berkisar Rp 51.000-Rp 65.000 per kilogram berat hidup. Adapun di Jawa Tengah harga sapi Rp 51.000-Rp 55.000 per kilogram dan di Jawa Timur harganya Rp 47.000-Rp 52.000 per kilogram berat hidup.