Aplikasi PRIOQ Klik Raih Penghargaan Pelayanan Publik
Oleh
MUKHAMAD KURNIAWAN
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Aplikasi pelayanan satu pintu PRIOQ KLIK dari kantor Karantina Tanjung Priok Kementerian Pertanian menjadi salah satu inovasi yang lolos dalam ajang Top 40 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2017. Penghargaan diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang menilai ribuan inovasi dari kementerian dan lembaga negara serta pemerintah daerah dan badan usaha milik negara.
Penghargaan diserahkan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani saat membuka Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental di Lapangan Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (25/8) sore. Hadir dalam acara itu sejumlah menteri Kabinet Kerja, gubernur, bupati dan wali kota, pejabat eselon lembaga negara dan kementerian, serta perwakilan dari pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
Selain Kementerian Pertanian, penghargaan bidang inovasi pelayanan publik diberikan kepada inovator lain, antara lain dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perindustrian, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Hukum dan HAM, Polri, serta PT Taspen. Penghargaan serupa diberikan kepada 31 pemerintah provinsi dan kabupaten kota.
Inovasi PRIOQ Klik dinilai memudahkan pengguna layanan jasa karantina dalam proses pengajuan karantina dengan cepat satu klik. Sebelum ada aplikasi ini, pengguna jasa karantina di Tanjung Priok, Jakarta Utara, harus menunggu hasil verifikasi petugas secara langsung di kantor karantina atau harus menelepon petugas untuk menanyakan hasil verifikasinya. Lewat aplikasi ini, pengguna jasa bisa memonitor hasilnya kapan dan di mana saja tanpa harus menunggu di kantor karantina.
PRIOQ KLIK juga memberikan informasi tarif penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang harus dibayar, nomor dokumen untuk transfer ke portal Indonesia Nasional Single Window (INSW), status transfer ke INSW, analisis reject INSW dan analisis kecepatan layanan (service level agreement) untuk manajemen internal. Sebelumnya, Kementerian Pertanian juga memperoleh Penghargaan Pengelolaan Pengawalan Kepegawaian Terbaik Tingkat Kementerian Besar dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) pada 2017.
Selain PRIOQ Klik, Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok juga memasang alat navigasi pada truk pengangkut hewan impor untuk mengoptimalkan pelayanan. Selain memudahkan pengawasan, cara ini diharapkan mengurangi risiko kecelakaan, kesehatan, dan penyelewengan dalam proses pengangkutan.
Pemasangan GPS (global positioning system) telah diuji coba di 20 truk pengangkut sapi impor dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju instalasi karantina hewan (IKH) di Subang, Jawa Barat, pada pertengahan Juni 2017. Truk mengangkut 659 sapi asal Australia milik PT Agrisatwa Jaya Kencana.
Pemasangan GPS memungkinkan pengawasan secara langsung (real time) oleh manajemen Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Tanjung Priok, Badan Karantina Pertanian, pengguna jasa atau importir, serta pihak lain yang bekerja sama secara resmi dengan BBKP Priok. Sistem juga memungkinkan pelacakan riwayat pengiriman.