logo Kompas.id
EkonomiRI Tawarkan Produk Bernilai...
Iklan

RI Tawarkan Produk Bernilai Tambah

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia menawarkan produk-produk ekspor yang bernilai tambah untuk imbal dagang dengan Rusia. Melalui produk ekspor itu, diharapkan semakin banyak pelaku usaha berorientasi ekspor dapat memanfaatkan peluang ekspor melalui skema imbal dagang.Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Jakarta, Senin (28/8). "Kita akan menyampaikan daftar produk-produk ekspor yang bernilai tambah untuk imbal dagang dengan Rusia," kata Enggartiasto. Skema imbal dagang dengan Rusia dilakukan dalam rangka pembelian pesawat Sukhoi dari Rusia dengan nilai sekitar 1,14 miliar dollar AS.Nilai imbal dagang produk ekspor tersebut sekitar 50 persen dari nilai pembelian pesawat atau sekitar 570 juta dollar AS. Dengan nilai tukar rupiah Rp 13.338 per dollar AS, nilai imbal dagang mencapai Rp 7,60 triliun."Saya ingin nilainya lebih dari 570 juta dollar AS," kata Enggartiasto. Produk ekspor yang bernilai tambah itu antara lain produk minyak kelapa sawit, produk karet, produk tekstil, produk makanan jadi atau makanan olahan, dan furnitur.Dengan adanya produk ekspor yang bernilai tambah tersebut, ujar Enggartiasto, diharapkan lebih banyak pelaku usaha yang dapat ikut serta dalam imbal dagang sehingga dapat meningkatkan perdagangan RI dengan Rusia.Enggartiasto menambahkan, perusahaan dari Rusia, Rostec, telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PT PPI) untuk keperluan imbal dagang. Ia belum dapat memastikan kapan proses imbal dagang dilakukan karena proses itu bergantung juga pada Kementerian Pertahanan.Direktur Utama PT PPI Agus Andiyani mengatakan, PT PPI masih melakukan sosialisasi dengan sejumlah asosiasi pelaku usaha."Kami mengumpulkan pelaku usaha dari sejumlah asosiasi dan memberitahukan ada peluang ekspor ke Rusia dalam imbal dagang," kata Agus. Sosialisasi ini dilakukan kepada beberapa pelaku usaha, seperti kopi, karet, CPO, furnitur, dan makanan.NigeriaMenurut Enggartiasto, RI juga menjajaki imbal dagang dengan Nigeria dalam pembelian minyak mentah. "Saya sudah berbicara dengan Menteri ESDM terkait kemungkinan imbal dagang dengan Nigeria," katanya.Di Turki, ujar Enggartiasto, pangsa pasar produk ekspor RI masih rendah dibandingkan dengan Malaysia karena Malaysia sudah memiliki kesepakatan bilateral dengan Turki. Indonesia berencana melakukan kesepakatan perdagangan bilateral dengan Turki untuk meningkatkan produk ekspor. (FER)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000