Perbankan Mengembangkan Layanan Melalui Aplikasi Digital
JAKARTA, KOMPAS — Perbankan nasional semakin gencar mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan kualitas layanan. Pengelola tidak semata-mata mengembangkan inovasi sistem transaksi berbasis internet, tetapi juga aplikasi yang mampu mengakomodasi permintaan pembukaan rekening tabungan dan deposito.Sebagai contoh Bank DBS Indonesia yang secara resmi meluncurkan Digibank by DBS, Selasa (29/8) petang, di Museum Bank Indonesia, Jakarta Barat. Digibank by DBS berbentuk aplikasi digital yang di dalamnya tertanam teknologi biometrik, asisten virtual, fitur perencanaan dan pengawasan finansial, serta soft token.Direktur Consumer Banking Bank DBS Indonesia Wawan Salum mengatakan, pengembangan aplikasi tersebut dilatarbelakangi oleh pergeseran perilaku masyarakat. Mereka umumnya mengandalkan segala bentuk transaksi melalui ponsel pintar (gawai). Durasi interaksi menggunakan gawai bisa berlangsung tiga jam per hari. "Pola perilaku seperti itu cenderung dilakukan oleh warga usia muda. Karena itu, kami menjadikan mereka sebagai sasaran utama Digibank by DBS," ujar Wawan.Nasabah Digibank bisa menikmati bunga 3 persen dari penempatan rupiah pertama. Perolehan bunga deposito sampai sebesar 6,25 persen. Nasabah juga dimudahkan dengan kemudahan transfer dari Digibank ke bank mana pun tanpa dikenai biaya.Pada tahun 2016, Bank DBS Indonesia membukukan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 20 triliun. Akan tetapi, Wawan enggan menjelaskan target tambahan nilai DPK yang akan diperoleh Bank DBS Indonesia setelah peluncuran Digibank by DBS.Target nasabahHead of Digital Banking Bank DBS Indonesia Leonardo Koesmanto menyebutkan, target total nasabah Digibank yang harus didapatkan sampai tahun 2022 sebanyak 3,5 juta orang. Dalam rencana pembaruan sistem Digibank pada tahun-tahun mendatang, akan memungkinkan warga negara asing bisa mendaftar.Akan tetapi, aplikasi tersebut baru bisa diakses oleh warga negara Indonesia yang memiliki kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el)."Kami pertama kali memperkenalkan Digibank pada Mei 2017. Tidak ada strategi pemasaran khusus. Hingga sekarang terdapat 13.000 warga negara Indonesia tercatat sebagai nasabah," katanya. (MED)
