JAKARTA, KOMPAS — Penerapan tingkat kandungan dalam negeri untuk telepon seluler, komputer genggam, dan tablet mulai menunjukkan keberhasilan. Keberhasilan ini menandakan kedaulatan digital Indonesia.
Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail menyatakan, Indonesia dapat memiliki kedaulatan digital. Optimisme ini muncul karena penerapan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) 30 persen untuk telepon seluler, komputer, dan tablet berbasis 4G long term evolution (LTE) menunjukkan keberhasilan. ”Belanja ponsel, komputer, dan sabak menurun sekitar 2,8 miliar dollar AS dari 2014 ke 2016,” katanya.
Ismail menambahkan, belanja ponsel, komputer, dan sabak Indonesia pada 2014 mencapai 3,5 miliar dollar AS. Adapun di 2016 sebesar 773 juta dollar AS.
Menurut Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan, TKDN mendongkrak produksi industri ponsel, komputer, dan sabak di dalam negeri. Pada 2014, jumlah ponsel, komputer, dan sabak yang diproduksi 5,7 juta unit. Sejak TKDN diberlakukan pada 2015, jumlah produksinya meningkat menjadi 49,6 juta unit. Pada 2016, industri dalam negeri memproduksi 68,7 juta unit.
Sebaliknya, karena diberlakukannya TKDN, impor ponsel, komputer, dan sabak menurun. Pada 2014, jumlah perangkat yang diimpor mencapai 60,5 juta unit. Pada 2015 turun menjadi 37,1 juta unit dan pada 2016 menjadi 18,5 juta unit.
Peningkatan produksi ponsel, komputer, dan sabak disambut baik Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia (AIPTI). Sekretaris Jenderal AIPTI Hendrik L Karosekali mengatakan, AIPTI akan mendukung langkah TKDN dengan memperluas jaringan industri perangkat telematika.
Meski demikian, Ismail menyoroti soal industri baterai dan layar pada ponsel, komputer, dan sabak. ”Kita belum punya pabrik baterai dan layar sendiri,” katanya.
Menjawab hal itu, Suryawirawan menyampaikan, pada 2019 ditargetkan sudah ada industri baterai di dalam negeri. Adapun pada 2018 ditargetkan sudah ada industri pencetakan metal.