Google dan Semangat Perempuan Pengusaha Bali
”Selamat pagi, apa kabar hari ini?” teriak pembawa acara, pertengahan Agustus lalu, di Konferensi Google Womenwill di Bali Nusa Dua Convention Centre, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Ratusan perempuan yang datang pun menjawab, ”Luar biasa!” Tepuk tangan meriah bersambut bersama.
Head of Marketing Google Indonesia Veronica Utami makin bersemangat mendorong perempuan wirausaha yang datang itu untuk tak lagi gagap teknologi. ”Teknologi itu penting. Google menyediakan itu dengan cuma-cuma untuk perempuan wirausaha Indonesia. Semua bisa,” katanya di depan hadirin pagi itu.
Ia juga memberikan motivasi agar perempuan pebisnis itu tak perlu malu dengan laki-laki pebisnis. Sebab, sering ditemui pertanyaan kepada perempuan aktif atau pebisnis, ”Bagaimana membagi waktu untuk mengurus keluarga?” Maka, ujar Veronica, tak perlu khawatir karena semua usaha bisa dikendalikan dari rumah dengan Google Bisnis.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah terus mendorong perempuan wirausaha agar melek teknologi. Pelatihan teknologi berbisnis ini terus diupayakan di sejumlah daerah selain kota besar di 34 provinsi.
Perempuan wirausaha ini diharapkan mampu memperluas akses usaha, terutama melalui sistem promosi serta penjualan berbasis daring. Namun, para pengusaha ini tetap harus memiliki produk yang konsisten, berkualitas, terutama ketepatan dalam pengiriman barang kepada pembeli melalui aplikasi daring.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Koperasi dan UKM Prakoso Budi Susetyo menegaskan, meskipun bisnis berbasis daring, penjualan harus tetap jujur dan profesional. ”Karena itu, pelatihan-pelatihan dan berkomunikasi dengan para wirausaha ini penting bagi bidang ini. Dan, kementerian tengah memaksimalkan sertifikasi. Ini penting bagi wirausaha, terutama yang mulai pengiriman ke luar negeri,” tutur Prakoso.
Ia menambahkan, potensi perempuan wirausaha di Indonesia besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2014, perempuan masih terkonsentrasi di usaha kecil. Namun, penyerapan tenaga kerjanya besar, dan juga perempuan.
Presiden Coworking Indonesia Faye Alund mengatakan, acara Womenwill Google ini digelar di lima kota besar, Jakarta, Bandung (Jawa Barat), Surabaya (Jawa Timur) , Semarang (Jawa Tengah), dan Denpasar (Bali). Peserta yang datang mencapai ribuan perempuan.
Pemilik usaha Bali Alus, Ni Kadek Eka Citrawati, menyebutkan, pihaknya mendapatkan hal positif dengan melebarkan usahanya melalui jaringan promosi melalui daring ini. Ia berharap perempuan lainnya berani mencoba dan tetap perlu maksimal untuk belajar serta mengikuti pelatihan mengenai perkembangan teknologi ini. Baginya, hal ini penting agar manajerialnya tetap terkontrol meski melalui jejaring internet.
”Percaya, teknologi itu penting untuk diikuti. Ini membantu bisnis, terutama promosi. Jangan menyerah. Memang ada segi negatifnya, seperti bakal banyak yang meniru. Tetapi, percayalah, jika jujur dan asli, orang lain tetap mampu membedakan mana yang asli dan mana tiruan,” ujarnya, berbagi pengalaman.
Veronica dan Faye juga menjelaskan, program ini berlanjut dengan adanya pertemuan bisnis setiap akhir pekan. Di Denpasar digelar di Rumah Sanur yang dikoordinasi oleh Faye. Veronica menambahkan bisnis daring yang aplikasinya disediakan gratis melalui Google Bisnis. Pihaknya memberikan kebebasan tanpa batasan usaha dan skala usahanya.
”Jangan khawatir tak bisa berkonsultasi. Google tetap ada dan bersedia untuk ruang berbagi bagi mereka, perempuan wirausaha, di luar Surabaya, Jakarta, Denpasar, dan Bandung. Sementara tatap muka ada di lima kota ini. Ke depan, Google hadir hingga pelosok untuk membantu perempuan Indonesia,” tutur Faye bersemangat.
Sopia, wirausaha bidang kerajinan, bersemangat untuk belajar teknologi. Sebab, sebelumnya ia merasa malu untuk lebih maju. Setelah ikut konferensi, ia mendapat energi baru agar menjadi lebih baik.