PURWAKARTA, KOMPAS — Sejumlah petani gurem tanaman pangan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, merugi akibat pengeluaran atau ongkos produksi lebih tinggi dibandingkan dengan hasil yang mereka peroleh. Penderitaan petani di Desa Kadumekar, Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta, semakin besar karena produksi padi anjlok akibat serangan hama wereng coklat. Namun, mereka tetap memutuskan menanam padi.
Beras yang mereka peroleh mereka konsumsi sendiri, bukan untuk dijual. ”Padi yang saya panen tidak dijual, tapi saya gunakan untuk kebutuhan sendiri,” kata Ayub Khan (40), warga Desa Kadumekar, Kamis (31/8).
Ayub menggarap lahan milik orang lain seluas 2.000 meter persegi. Ia terakhir kali panen padi pada Juni lalu dengan produksi sekitar 1,5 kuintal. Padahal, dalam kondisi normal, lahan itu dapat menghasilkan lebih kurang 5 kuintal padi.
Pengeluaran untuk biaya penanaman hingga panen berkisar Rp 1,160 juta, yakni untuk pupuk Rp 610.000, buruh tanam Rp 200.000, dan pestisida Rp 350.000. Adapun harga gabah Rp 4.000 per kilogram. Dengan produksi 1,5 kuintal, bapak dua anak itu hanya akan memperoleh Rp 600.000 untuk penjualan berasnya. ”Beras itu pun hasilnya harus dibagi dengan pemilik lahan,” ujar Ayub.
Untuk menopang kebutuhan ekonomi rumah tangganya, juga anak bungsunya yang kini bersekolah di taman kanak-kanak, Ayub memelihara enam ekor domba. Jika ada kebutuhan keluarga yang mendesak, domba dewasa akan dijual dengan harga berkisar Rp 1,8 juta-Rp 2 juta per ekor.
Kondisi serupa dialami Endang Saifudin (63), petani Kadumekar, yang memiliki lahan seluas 3.000 meter persegi. Endang juga menggarap lahan milik orang lain seluas 3.000 meter persegi. Produksi Juni lalu merosot, panen hanya sekitar 4 kuintal. Pengeluaran Endang sekitar Rp 1,25 juta, yaitu untuk pupuk Rp 600.000, buruh tanam Rp 300.000, dan pestisida Rp 350.000.
Pada lahan garapan milik orang, Endang juga harus berbagi hasil dengan pemilik lahan. Dari panen gabah 4 kuintal, Endang mendapat bagian 2,5 kuintal atau jika dihargai gabahnya Rp 4.000 per kilogram, yakni Rp 1 juta.