logo Kompas.id
EkonomiPasar Industri Farmasi...
Iklan

Pasar Industri Farmasi Berkembang Pesat

Oleh
· 2 menit baca

DEPOK, KOMPAS — Industri farmasi mempunyai potensi besar untuk berkembang, baik di pasar dalam negeri maupun global. Semakin luasnya jangkauan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial akan membuat industri ini berkembang lebih cepat."Sektor farmasi mempunyai pertumbuhan hingga 7 persen, termasuk cukup besar. Program BPJS sudah menjangkau 60 juta orang, membuat captivemarket sektor ini sangat besar. Sekarang saja sudah mencapai Rp 54 triliun. Karena itu, pemerintah mendorong lebih banyak lagi pabrik farmasi berkembang di Indonesia," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat peringatan 60 tahun Bayer di Indonesia di pabrik milik perusahaan di Cimanggis, Depok, Senin (4/9).Keberadaan Bayer di Indonesia juga menjadi bukti bahwa investasi asing di bidang farmasi berpotensi besar dan bisa berjalan dengan baik. "Saya berharap Bayer menjadi bukti bagi calon investor lain untuk tidak ragu berinvestasi di Indonesia," ujar Airlangga.Untuk memudahkan investor, pemerintah kini mengupayakan harmonisasi regulasi berkait bahan baku agar setiap industri mendapatkan kemudahan akses bahan baku. Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, sudah ada beberapa negara yang tertarik berinvestasi di sektor farmasi, seperti India dan Korea. "Mereka melihat ekonomi masa depan ada di negara-negara ASEAN. China tidak lagi menarik, karena ada banyak aturan yang dirasakan tidak cocok dengan mereka," kata Rosan.Dengan ASEAN sebagai tujuan utama investor, Indonesia akan bersaing dengan negara-negara tetangga. "Oleh karena itu, peraturan seperti tenaga kerja, perpajakan, dan regulasi lainnya harus menarik bagi investor," ujar Rosan.Investasi General Manager PT Bayer Indonesia Angel-Michael Evangelista mengatakan, beberapa tahun belakangan Bayer Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang baik. Bahkan, pabrik di Indonesia memenuhi pasar ekspor farmasi dan pertanian. "Fasilitas produksi Bayer di Cimanggis merupakan bagian dari jaringan fasilitas produksi kesehatan Bayer di seluruh dunia. Sebesar 75 persen produksinya diekspor ke 30 negara," kata Evangelista.Dia mengatakan, Bayer telah berinvestasi Rp 1,6 triliun sejak beberapa tahun terakhir hingga tahun 2019. Investasi itu antara lain digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi pabrik. "Hasilnya, jika 10 tahun lalu kami hanya mengekspor ke tiga negara, sekarang kami mengekspor ke 30 negara. Semua negara tujuan ekspor itu mempunyai standar kualitas sangat tinggi, seperti Australia, Korea, dan Uni Eropa," kata Evangelista. (ARN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000