logo Kompas.id
EkonomiIndonesia Undang Investor...
Iklan

Indonesia Undang Investor Jepang

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Komunikasi dan Informatika mengundang 20 perusahaan investasi dari Jepang untuk menanamkan modal pada usaha rintisan di bidang teknologi informatika yang kini marak berkembang. Indonesia bukan saja memiliki potensi pasar yang besar, tetapi juga kaya potensi kreatif. "Indonesia mempunyai potensi yang luar biasa besar. Tidak saja penduduk kelas menengahnya yang besar, tetapi juga anak muda yang kreatif yang penuh inovasi membuat start up dan berpotensi berkembang pesat," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam acara Navigate Jakarta, Indonesia-Japan Innovation Meet Up di Jakarta, Selasa (12/9).Dalam pertemuan itu 45 usaha rintisan asal Indonesia dipertemukan satu demi satu dengan investor asal Jepang. Masing-masing memaparkan profil bisnis mereka dan potensinya di depan calon investor. "Ke depan, kita tidak saja akan mengundang investor datang ke Indonesia, tetapi kita juga akan menjemput bola. Kita datangi dan kita tawarkan apa yang kita punya," ujar Rudiantara.Acara ini baru pertama kali diadakan, diikuti 50 investor yang berasal dari 20 perusahaan. Japan External Trade Organization (Jetro), sebagai penyelenggara, berharap acara ini bisa mendorong investasi Jepang di Indonesia dan mempererat kerja sama antara kedua negara. Presiden Jetro Daiki Kasugahara mengatakan, Jepang berkomitmen kuat untuk membantu Indonesia memecahkan persoalan-persoalan yang ada. "Investasi teknologi informatika di Indonesia sangat menarik, karena pengguna telepon pintar di Indonesia sangat banyak. Untuk itu, bisa dikembangkan berbagai macam layanan, seperti pembayaran daring, layanan kesehatan, bahkan juga infrastruktur," ujarnya.Peluang baruKasugahara mengatakan, investor yang datang selama ini bergerak di bidang perdagangan, pembiayaan, dan juga investor di bidang teknologi. Ia mengatakan, saat ini terjadi perubahan kecenderungan investor di Jepang. Investor-investor besar tidak lagi menginvestasikan uang mereka di bidang yang telah lama digeluti, tetapi mencari peluang- peluang baru.Menurut Rudiantara, selama ini Jetro lebih fokus pada investasi di bidang industri dan perdagangan. Namun, sekarang juga sudah mulai mencari bidang investasi baru, termasuk di bidang ritel. "Jika ingin berbisnis di bidang ritel, Indonesia memang tempatnya, dengan penduduk yang banyak dan kelas menengah yang terus tumbuh. Itu membuat bisnis ritel sangat menjanjikan. Apalagi pertumbuhan Indonesia selalu stabil dan tahun lalu mencatatkan pertumbuhan lebih dari 5 persen," ujarnya.Rudiantara juga meyakini saat ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia, karena pada tahun 2030, Indonesia akan menikmati bonus demografi. Selain itu, juga karena saat ini kepercayaan masyarakat kepada pemerintah cukup tinggi dan terus meningkat. "Menurut Centre For Strategic and International Studies (CSIS), tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah di 34 provinsi di Indonesia tahun 2017 mencapai 68,3 persen. Padahal, tahun 2015 baru 50,6 persen dan di tahun 2016 mencapai 66,5 persen. Kepercayaan yang semakin tinggi ini akan mendukung dunia usaha," ujarnya.Namun, Rudiantara mengingatkan, agar investasi di Indonesia juga menggunakan kandungan dalam negeri sebanyak mungkin. Samsung, sebagai salah satu produsen telepon pintar, telah membangun pabrik perakitan telepon genggam di Indonesia. Sementara Apple Inc membangun pusat penelitian dan pengembangan terbesar kedua, setelah pusat risetnya di Amerika Serikat. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kementerian Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan, Presiden Joko Widodo memiliki visi untuk menjadikan Indonesia sebagai energi industri digital Asia. "Oleh karena itu, pemerintah sangat mendukung semua kegiatan yang mengembangkan digital," kata Rudy.Chief Commercial Officer GoJek Antoine de Carbonnel mencontohkan, bisnis Go-Jek tumbuh sangat pesat di Indonesia. "Tahun 2015, saat pertama kali Go-Jek diluncurkan, hanya memiliki tiga macam layanan. Namun, pada Desember 2015 layanannya bertambah menjadi enam, dan sekarang sudah memiliki 16 layanan. Aplikasi Go-Jek telah diunduh hingga 52 juta kali," katanya. (ARN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000