DUMAI, KOMPAS — Sinar Mas CEPSA, perusahaan patungan antara Golden Agri Resources Ltd (induk usaha PT SMART Tbk) dengan CEPSA Ltd, meresmikan pabrik oleokimia PT Energi Sejahtera Mas di Dumai, Riau, Kamis (14/9). Pabrik senilai 300 juta euro atau setara dengan Rp 4,77 triliun tersebut dapat memproduksi asam lemak dan lemak alkohol dari minyak inti sawit.
Produk tersebut digunakan sebagai bahan utama produk pembersih rumah tangga, kosmetik atau perawatan pribadi, dan lain-lain. Pabrik oleokimia di Dumai itu berkapasitas produksi 160.000 metrik ton alkohol lemak per tahun.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, saat memberikan sambutan pada peresmian pabrik oleokimia tersebut, mengatakan, industri kelapa sawit merupakan industri strategis di Indonesia.
Merujuk pada data Kementerian Perindustrian (2016), industri sawit nasional menyumbang devisa negara sekitar 20 miliar dollar AS dan menyerap sekitar 5,3 juta tenaga kerja.
Chairman Sinar Mas Agribusiness and Food Franky O Widjaja menuturkan, arti penting dan strategis industri kelapa sawit tersebut antara lain dari sisi kontribusi ekspor dan serapan tenaga kerja langsung ataupun tidak langsung.
Franky menyebutkan, dalam usaha patungan itu, kedua belah pihak, Sinar Mas dan CEPSA, berkontribusi sesuai keunggulan atau keahlian masing-masing.
Vice Chairman and CEO CEPSA Pedro Miro menuturkan, pembangunan pabrik oleokimia tersebut merupakan salah satu tonggak penting dan proyek strategis.
Berdasarkan data Sinar Mas, total luas kebun sawit Sinar Mas di Provinsi Riau 84.755 hektar. Apabila dirinci, terdapat kebun inti seluas 50.054 hektar, kebun plasma 32.972 hektar dengan 16.592 petani, dan kebun program inovasi pembiayaan peremajaan 477 hektar dengan 157 petani.
Ada delapan pabrik pengolah kelapa sawit yang berlokasi di Kabupaten Siak, Kampar, Indragiri Hulu, dan Indragiri Hilir. Tujuh pabrik pengolah berkapasitas 60 ton tandan buah sawit per jam dan satu pabrik berkapasitas 30 ton tandan buah sawit per jam.