Pasar Indonesia Menarik Produsen Internasional
JAKARTA, KOMPAS — Pasar telepon seluler Indonesia masih menjadi sasaran produsen internasional. Selain jumlah demografi yang besar, perilaku penduduknya menyukai segala bentuk inovasi teknologi.HMD Global, pemegang lisensi telepon seluler merek Nokia, mengumumkan rangkaian ponsel pintar Nokia masuk untuk pasar Indonesia, Kamis (14/9), di Jakarta. Sebanyak tiga seri ponsel pintar akan diproduksi dan dijual di Indonesia, yaitu Nokia 3, Nokia 5, dan Nokia 6. Seri Nokia 3 siap dipasarkan awal Oktober 2017, sementara dua seri lainnya menyusul kemudian. HMD Global Country Manager for Indonesia Mark Trundle mengklaim, pihaknya sudah mengantongi sertifikat kewajiban tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dari Kementerian Perindustrian. Skema TKDN yang dipilih adalah perangkat keras. HMD Global sudah memenuhi kandungan lokal 32 persen. Perakitan ponsel Nokia dikerjakan di pabrik PT Sat Nusapersada Tbk, Batam, Kepulauan Riau. "Kami bertanggung jawab membesarkan kembali merek ini," ujar Mark. Produksi ponsel fitur tetap dipertahankan HMD Global karena permintaan masyarakat tetap tinggi. HMD Global membanderol harga Nokia 3 sebesar Rp 1,899 juta per unit. Penetapan nilai jual ini disengaja karena HMD Global ingin menyasar kelas pemula.Asia Pacific Head of Marketing HMD Global Shane Chiang mengemukakan, semua seri ponsel pintar memakai sistem operasi Android murni. Di luar itu, ada beberapa ciri khas lama di ponsel Nokia tetap dipertahankan. Misalnya, desain sederhana, baterai tahan lama, dan tahan banting.Direktur Pemasaran dan Komunikasi PT Erajaya Swasembada Tbk (perusahaan distributor dan ritel gawai) Djatmiko Wardoyo mengatakan, ponsel fitur masih memiliki peminat. Dia mencontohkan, salah satu merek ponsel rutin mendapat permintaan 250.000-300.000 unit per bulan. (MED)