JAKARTA, KOMPAS — Kemunculan teknologi digital diharapkan membantu meningkatkan performa bisnis pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Teknologi digital bisa menjembatani akses penyaluran pembiayaan hingga asuransi.
Hal itu dikatakan Peneliti Eksekutif Senior Tim Pengembangan Sektor Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hendrikus Passagi di sela diskusi "How Fintech Supports Indonesian Small Medium Enterprise", Jumat (15/9), di Jakarta. "Masalah UMKM bukan sekadar kesulitan mengakses pinjaman. Mereka butuh pengetahuan bisnis, platform pemasaran, fasilitas pengiriman barang yang cepat, metode penentuan harga yang menguntungkan, dan asuransi produk," ujarnya.
Hendrikus mengatakan, OJK bertugas memastikan penyedia jasa teknologi finansial (tekfin) mengikuti kaidah perlindungan konsumen selama memasarkan produk. Penyedia harus turut mengawasi dan mencegah terjadinya tindak pencucian uang melalui platform tekfin.
Managing Partner Plug and Play Asia Pasifik Jupe Tan mengatakan, ada sembilan perusahaan rintisan bidang teknologi menjadi peserta program akselerasi bisnis Plug and Play Indonesia angkatan pertama. Tiga di antaranya, yaitu Karta, Brankas, dan Bus Tiket.
"Kami baru mulai di Indonesia pada 2016. Untuk program angkatan pertama, kami menerima proposal dari 400 perusahaan rintisan bidang teknologi. Solusi yang mereka tawarkan bervariasi, seperti akses pinjaman dan pemasaran ritel," kata Jupe.
Menjadi solusi
Presiden Direktur Danamas (penyedia layanan pinjam-meminjam uang berbasis teknologi informasi di jaringan Sinar Mas) Dani Liharja mengemukakan, perusahaannya berdiri pada Mei 2016 dengan melayani pinjaman dari segmen UMKM. "Rata-rata nasabah peminjam sangat aktif. Ada salah satu nasabah tercatat 20 kali meminjam dan membayar kredit sejak kami berdiri sampai sekarang. Kemunculan tekfin dianggap menyelesaikan persoalan kesulitan akses pembiayaan," ujar Dani.
Pemerintah menargetkan ada 1.000 usaha rintisan digital pada 2020. Sekretaris Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Mariam F Barata mengatakan, saat ini ada 65 usaha rintisan digital yang dibina.
Chief Management Officer Svarga Reka Informatics Wahyu Muqsita mengatakan, usahanya berupa penyedia jasa pemrograman aplikasi dan perangkat lunak. Saat ini usahanya dijalankan oleh 10 orang, dua di antaranya berstatus magang. (MED/DD09)