JAKARTA, KOMPAS — Pembayaran nontunai makin berkembang seiring dengan pencanangan Gerakan Nasional Nontunai oleh Bank Indonesia. Dengan semangat itu, McDonald’s dan PT Dimo Pay Indonesia menyediakan opsi pembayaran nontunai lewat Kode QR (QR Code) kepada pelanggannya. Hal itu diklaim mampu mempersingkat waktu transaksi daripada harus membayar dengan tunai.
Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi McDonald’s Indonesia Yanti Lawidjaja mengatakan, mulai hari Selasa (19/9), pembayaran melalui Kode QR sudah bisa dilakukan di 177 gerai McDonald’s di seluruh Indonesia. Hal ini, lanjutnya, untuk memberikan kemudahan kepada pelanggan agar bertransaksi lebih praktis.
Mulai hari Selasa (19/9), pembayaran melalui Kode QR sudah bisa dilakukan di 177 gerai McDonald’s di seluruh Indonesia.
”Jadi, customer tidak melulu bayar pakai uang tunai dan kartu kredit, tetapi juga bisa menggunakan QR Code sebagai alat pembayaran yang praktis dan cepat. Di mana hanya dengan bawa smartphone dan scan, semua transaksi bisa diselesaikan,” ujar Yanti di McDonald’s Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat.
Yanti menjelaskan, saat ini pembayaran nontunai di McDonald’s masih kurang dari 20 persen dari total transaksi. Karena itu, ia berharap, transaksi dengan Kode QR tersebut dapat meningkatkan minat pelanggan untuk menggunakan transaksi nontunai.
Customer tidak melulu bayar pakai uang tunai dan kartu kredit, tetapi juga bisa menggunakan QR Code sebagai alat pembayaran yang praktis dan cepat. Di mana hanya dengan bawa smartphone dan scan, semua transaksi bisa diselesaikan.
”Saya harap, peningkatan jumlah transaksi nontunai ini signifikan agar sejalan dengan inisiatif pemerintah untuk menuju cashless society,” ucap Yanti.
CEO Dimo Pay Indonesia Mario Robert Gaw menuturkan, pelanggan yang ingin melakukan pembayaran melalui Kode QR ini harus memiliki aplikasi e-wallet atau mobile banking yang sudah menjadi mitra Dimo, seperti SIMOBI Bank Sinarmas, PayPro, PayTren, DOKU, BNI UnikQu, T-Money, dan Uangku. Hal ini karena Kode QR yang muncul dari mesin EDC (electronic data capture) hanya bisa dipindai menggunakan aplikasi e-wallet atau mobile banking tersebut.
”Kemudahan yang kami cari. Kami ingin transaksi nontunai bisa berkembang hanya dengan smartphone. Sangat mudah, aman, dan nyaman,” ujar Mario. (DD18)