logo Kompas.id
EkonomiKapal Hongkong Angkut Kerapu
Iklan

Kapal Hongkong Angkut Kerapu

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Perum Perikanan Indonesia mengekspor 20 ton kerapu senilai Rp 2,7 miliar hasil budidaya di keramba jaring apung. Kerapu tersebut diangkut langsung dari lokasi budidaya oleh kapal penampung asal Hongkong. Ini merupakan pengangkutan pertama setelah kapal pengangkut asing dilarang beroperasi tiga tahun lalu. Sekretaris Perusahaan Perum Perikanan Indonesia (Perindo) Agung Pamujo mengatakan, masuknya kapal Hongkong untuk mengangkut ikan hidup itu, Rabu (20/9). Ikan kerapu yang diangkut ke Hongkong ini berasal dari keramba jaring apung (KJA) milik Perindo dan hasil panen masyarakat."Ini awal Perum Perindo bisa mendatangkan kapal Hongkong untuk beroperasi lagi membeli ikan dari keramba jaring apung di Indonesia dan selanjutnya diekspor," kata Agung.Tahun 2014, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menghentikan sementara (moratorium) izin kapal pengangkut asing dengan tujuan pengecekan ulang kapal. Banyak kapal pengangkut ikan ditengarai tak melaporkan jenis dan jumlah ikan hidup yang dibawa ke luar negeri. Selanjutnya, sejak 1 Februari 2016, pemerintah tidak lagi menerbitkan izin bagi kapal pengangkut ikan hasil pembudidayaan berbendera asing.Ekspor ikan hidup kembali dibuka secara terbatas pada April 2016, dengan terbitnya Peraturan Menteri KKP Nomor 15 Tahun 2016 tentang Kapal Angkut Ikan Hidup. Pengangkutan ikan tujuan ekspor oleh kapal-kapal asing diatur hanya dari pelabuhan tertentu sebagai pintu masuk dan keluar (check point). Menurut Direktur Usaha Perum Perindo Risyanto Suanda, pihaknya akan terus memfasilitasi pemasaran hasil para pembudidaya lokal, termasuk ke pasar ekspor. Dengan dibeli kapal Hongkong, harga jual kerapu lebih tinggi dibandingkan di pasar lokal. "Kalau pasokan terjamin, para importir Hongkong dan negara-negara lainnya akan rutin mengirim kapal ke Indonesia untuk membeli ikan-ikan kita," ujar Risyanto.Perantara pemasokSebelumnya, pembudidaya ikan kerapu hidup mengandalkan ekspor melalui kapal pengangkut asal Hongkong yang masuk ke lokasi-lokasi budidaya kerapu. Kapal angkut asal Hongkong menjadi perantara pemasok ikan kerapu ke Tiongkok dan Taiwan. Sentra budidaya kerapu antara lain Bali, Lampung, Medan, dan Batam. Harga ekspor ikan kerapu berkisar Rp 120.000-Rp 200.000 per kilogram dengan ukuran kerapu rata-rata 1,5-2 kilogram per ekor.Saat ini, Perindo memiliki total 450 keramba jaring apung di Singaraja, Bali. Selain budidaya air laut, Perum Perindo juga mengelola sekitar 150 hektar tambak ikan air tawar di sejumlah daerah.Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan produksi perikanan budidaya tahun 2018 mencapai 24,08 juta ton atau meningkat 5 persen dibandingkan tahun ini sebesar 22,79 juta ton. Komoditas perikanan budidaya masih didominasi rumput laut basah.Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebiakto, mengemukakan, upaya mendorong produksi perikanan budidaya antara lain dilakukan dengan jaminan induk dan benih unggul. Tahun 2017, pihaknya menargetkan produksi benih ikan baik laut, payau, maupun tawar sebanyak 155 miliar ekor. (LKT)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000